Palembang, OG Indonesia -- Dari awalnya hanya gulungan tali meiwa, dengan telatennya ibu-ibu mengurai dan menganyamnya hingga menjadi tas-tas belanja yang indah. Tepat di pinggiran Sungai Musi inilah para ibu yang sebagian ibu rumah tangga mengisi waktu luangnya dengan kegiatan produktif sebagai perajin anyaman dari tali meiwa.
Sebagai tradisi yang mengakar lebih dari sepuluh tahun, para ibu rumah tangga ini telah menghasilkan ribuan Sangkek atau tas belanja dari hasil anyaman tali meiwa. Dengan berjejer rapi duduk di pinggir jalan, hasil-hasil produk anyaman dipamerkan pada pengunjung yang datang. Tidak hanya Sangkek, para ibu ini juga telaten menghasilkan anyaman berupa tikar, pot bunga, dan masih banyak lagi kreasi lainnya yang dihasilkan di Lorong Lama, Kelurahan Bagus Kuning, Kecamatan Plaju, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Kecamatan Plaju tidak jauh dari lokasi kilang Pertamina Refinery Unit (RU) III Plaju yang mewujudkan kepeduliannya dengan memberikan bantuan berupa alat kerajinan untuk meningkatkan kapasitas para perajin. Warga sekitar juga mendapatkan peralatan kebersihan untuk menaikkan kondisi lingkungan pemukiman di sekitar bantaran Sungai Musi agar menjadi lebih bersih.
Bantuan yang diserahkan oleh Pertamina RU III Plaju berupa dua buah mesin jahit sebagai alat penunjang Kelompok Perajin Anyaman Tali Meiwa dalam meningkatkan variasi dan kualitas berbagai produk anyaman dari tali meiwa. Serta bantuan peralatan kebersihan berupa satu troli dorong, dua sekop serok, dan satu sekop garpu untuk digunakan masyarakat dalam meningkatkan kondisi lingkungannya agar lebih sehat dan bersih dari sampah yang tersangkut di bawah rumah panggung bantaran Sungai Musi.
Pada Senin (1/3//2021) kemarin, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina RU III Plaju Siti Rachmi Indahsari beserta rombongan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda mengunjungi para perajin anyaman yang sedang melakukan aktivitas kesehariannya dalam menganyam berbagai jenis anyaman dari tali meiwa. Mereka turut didampingi Ahmad Furqon selaku Camat Plaju, Ayu Farida selaku Lurah Bagus Kuning, dan perwakilan dari Bank Pengkreditan Rakyat Kota Palembang.
Sambil melihat ibu-ibu yang sedang menganyam di pinggiran jalan, Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda menyampaikan bahwa banyaknya produk yang dihasilkan dari kerajinan anyaman dari tali meiwa ini merupakan cara masyarakat untuk bertahan di tengah pandemi. Untuk itu, pihak Pemkot Palembang ingin meningkatkan jangkauan pasar dari hasil kerajinan warga tersebut. “Jalan salah satunya untuk meningkatkan pemasaran produk bisa masuk dalam pasar-pasar modern atau tradisional,” ujar Fitrianti.
Fitrianti juga mengapreasiasi bantuan dari Pertamina yang bertujuan meningkatkan kualitas dan variasi produk anyaman serta bantuan untuk kebersihan lingkungan. “Kawasan ini menjadi percontohan di mana masyarakatnya menggiatkan kerajinan anyaman dari tali meiwa yang semakin lama dari tahun ke tahun hasil yang diproduksi semakin bagus dan berkualitas. Kami sangat mengapresiasi atas bantuan dan dukungan dari Pertamina,” tambah Fitrianti.
Aminah selaku Ketua Kelompok Perajin Anyaman Tali Meiwa yang mewakili para ibu-ibu perajin mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan Pertamina RU III Plaju akan sangat berguna. “Saya dan warga lainnya disini merasa terbantu dengan adanya dukungan dan bantuan dari Pertamina RU III Plaju. Kami akan berusaha menggunakan bantuan ini sebaik mungkin,” tutur Aminah.
Terkait bantuan dari Pertamina RU III Plaju kepada warga sekitar, Siti Rachmi Indahsari selaku Area Manager Communication, Relations & CSR RU III Plaju menyampaikan bahwa pihaknya mempunyai mimpi dan harapan agar masyarakat di sekitar perusahaan selalu tersenyum bahagia walaupun dengan kondisi apapun. Serta, pihaknya juga berharap dengan bantuan tersebut dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas kelompok agar naik kelas.
“Kami hadir di sini dengan memberikan bantuan berupa mesin jahit untuk meng-upgrade kualitas dan inovasi pada produk-produk kerajinan anyaman tali meiwa yang dihasilkan oleh ibu-ibu. Kami juga memberikan beberapa alat kebersihan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat pada aspek kebersihan dan kesehatan lingkungan agar terhindar dari sumber penyakit yang berasal dari tumpukan sampah di pinggiran sungai. Harapan kami adalah di tengah kondisi pandemi ini, masyarakat sekitar perusahaan bisa bertahan dan hidup dengan baik. Kami butuh sinergi dari semua pihak, tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari seluruh elemen masyarakat serta para media,” papar Rachmi.
Kelurahan Bagus Kuning merupakan salah satu kelurahan dengan mempunyai kelompok kerajinan anyaman dari tali meiwa terbanyak di Kecamatan Plaju. Sebanyak 120 anggota perajin anyaman dari tali meiwa ini telah menghasilkan ribuan produk tas dan berbagai anyaman lainnya dengan berbagai model dan warna. Dengan kondisi wilayah yang cukup padat penduduk dan berada di pinggiran Sungai Musi, tetapi antuasias masyarakat sangat tinggi untuk terus berinovasi dengan berbagai model anyaman.
"Mari kita dukung UMKM lokal dengan membeli produk anyaman dari tali meiwa, untuk informasi dan pemesanan lebih lanjut dapat menghubungi Ketua Kelompok Perajin Anyaman Tali Meiwa, Aminah, di Nomor HP atau WhatsApp: 0822-2778-8603," pungkas Rachmi. RH