Jakarta, OG Indonesia -- Di masa transisi energi, peningkatan kebutuhan energi, perang minyak, pandemi COVID-19 dan ketidakpastian global, kolaborasi kompetitif adalah kunci untuk mewujudkan dan menjaga kemandirian, ketahanan dan kedaulatan energi suatu bangsa. Namun dalam percaturan energi global, kolaborasi sering kali menguntungkan pihak-pihak yang memiliki daya saing kuat. Untuk itu, sebelum memainkan peran strategis di arena internasional, sebuah negara perlu untuk mempersiapkan sistem sematang mungkin dari sudut pandang SDA, SDM, finansial, teknologi dan regulasi.
Sehubungan dengan itu, Ketua 1 Komuntas Migas Indonesia - Rusia dan Eropa Timur (KMI RET), Muhammad Iksan Kiat, mengatakan bahwa perlu adanya upaya bersama memfasilitasi dan merangsang interaksi berkelanjutan antar regulator, BUMN, swasta nasional, akademisi, tokoh LSM, dan mahasiswa serta para penggiat energi untuk bergerak bersama. "Ini untuk memperkuat dan menjalankan sistem energi bangsa dengan baik, sembari mengakselerasi transfer informasi lintas generasi menuju arena kooperasi dan kompetisi energi internasional," ucap Iksan, Selasa (9/3/2021).
Dengan latar belakang hal tersebut, KMI RET selama lima hari berturut-turut pada tanggal 10 sampai 14 Maret 2021 akan menyelenggarakan National Energy Week (NEW) bertajuk “Membangun Industri Energi Terintegrasi dan Berkelanjutan”. Acara NEW disponsori oleh empat perusahaan (instansi), didukung oleh delapan komunitas unggul, dan lebih dari tujuh media partner dalam segmen energi maupun non-energi, termasuk OG Indonesia. Rangkaian ini menghadirkan lebih dari 30 pembicara terpilih pada kegiatan Panel Discussion dan lebih dari 15 pembicara dari 10 perusahaan (instansi/komunitas) ternama pada kegiatan Job Fair.
Kegiatan panel discussion sendiri terdiri dari lima sesi dengan topik-topik aktual dan komprehensif meliputi “target 1 juta BOPD”; “Prospek EBTKE”; “Teknologi Kendaraan Listrik”; “Progres PLTN”; dan “Praktek Terbaik K3”. Sedangkan kegiatan Job Fair mempersembahkan career clinic dari “HR Migas Community” dan presentasi tujuh perusahaan (instansi) nasional dan multinasional serta sharing session dari enam ahli profesional Indonesia kelas dunia.
“Selain menyediakan wadah dialog terkait isu terkini dalam bidang energi, acara NEW juga memberikan informasi aktual seputar karir dalam bidang energi kepada peserta-pesertanya, khususnya kepada mahasiswa, fresh graduates, dan profesional muda,” sambung Ketua Pelaksana NEW, Puspita Anggraini.
Diterangkan Puspita, acara NEW merupakan program pembuka KMI RET yang diadopsi dari Best Practices program-program Internasional. Acara ini adalah wujud dari bentuk cicilan kontribusi kepada bangsa dan ejawantah dari VISI KMI RET yakni “sebagai pusat akselerasi IPTEK dan kepemimpinan dalam bidang energi”. Chapter KMI di Rusia dan Eropa Timur sendiri terbentuk pada tahun 2020 ini yang terdiri dari Mahasiswa dan Alumni Indonesia dalam bidang energi asal kampus Rusia dan Eropa Timur yang dikelompokkan ke dalam lima Academic Circles (AC), antara lain 1) Hydrocarbon; 2) Renewable & Alternative Energy and Sustainability; 3) Politics, Law, Defense and Security; 4) Engineering, Innovation and Digitalization; 5) Economics, Business, Management, Social and HSE.
Dalam membuat lompatan tinggi perubahan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, konsep gerakan parabola dan proyeksi target lompatan tidaklah cukup. Karena itu Komunitas ini percaya Indonesia perlu mempersiapkan nalar, jasmani dan rohani untuk mengeksekusi gagasan dengan cepat dan tepat. Sehubungan dengan itu, Agile Leadership yang berlandaskan IPTEK dipandang dapat mensukseskan setiap langkah aksi dari konsepsi sampai implementasi.
“Harapan saya, melalui penyelenggaraan National Energy Week 2021, KMI RET dapat mempersiapkan kader-kader muda calon pemimpin energi Indonesia dan Dunia, Jendela Indonesia untuk Dunia," ujar Herry Putranto, Ketua Komunitas Migas Indonesia. RH