Mamuju, OG Indonesia -- Pasca gempa bermagnitudo 6,2 SR yang melanda Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, sempat beredar kabar kelangkaan BBM di SPBU. Pertamina dengan tegas menepis hoax kelangkaan BBM tersebut. Pertamina sendiri terus memastikan seluruh SPBU di Mamuju dengan stok BBM yang memadai. Untuk membuktikan tidak adanya kelangkaan BBM di SPBU, Pertamina mengajak awak media melihat langsung pelayanan BBM Pertamina ke SPBU 74.91507 Simbuang, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Senin (18/1/2021).
Region Manager Retail Sales Pertamina MOR VII Aribawa mengatakan, dengan memanfaatkan implementasi digitalisasi di SPBU, stok BBM di Mamuju dan Majene terpantau aman dan dapat dipantai secara real time, sehingga pengiriman ke SPBU dapat termonitor sebelum stok habis.
Menurut data, stok BBM pada Selasa (19/1/2021) pagi di Mamuju sebesar 254.000 liter atau disiagakan lebih dari 2 kali lipat dari konsumsi normal harian. Sedangkan Majene, terpantau sebesar 80.000 liter atau 2 kali lipat juga dari konsumsi normal harian.
Aribawa mengatakan, Pertamina telah melakukan berbagai langkah antisipasi dan upaya untuk memastikan pasokan BBM dan LPG aman pasca bencana gempa, baik untuk masyarakat umum maupun tenaga medis dan tim SAR serta seluruh pihak yang membantu upaya pemulihan bencana. “Penyaluran kita suplai dari Donggala untuk Mamuju dan Parepare untuk Majene, total ditambahkan pasokan 100% lebih besar dari penyaluran kondisi normal," ujar Aribawa.
Ditambahkan olehnya, pasokan LPG juga sangat aman dikarenakan Pertamina menambah 130 Metrik Ton atau sekitar 43.300 tabung LPG 3 kg melalui titik suplai LPG di SPPBE Mamuju. “Selain penyaluran melalui 207 pangkalan LPG di Mamuju dan 162 pangkalan LPG di Majene, Pertamina juga mengaktifkan 3 SPBU di Mamuju sebagai tempat penjualan LPG 3kg langsung dari truk dengan harga HET yakni Rp 18.500,” ungkap Aribawa. R3