Serang, OG Indonesia -- Sudah hampir genap satu tahun sejak pandemi Covid-19 menyebar secara global dan turut berdampak pada berbagai aspek kehidupan di masyarakat. Tak terkecuali sektor pariwisata yang turut menjadi sektor paling terpengaruh selama pandemi. Termasuk di antaranya dunia usaha perhotelan yang masih belum mampu bangkit sepenuhnya dikarenakan terjadinya penurunan kegiatan perjalanan wisata dan kegiatan pertemuan di hotel.
Dampak inilah yang dirasakan para pelaku usaha perhotelan di seluruh Indonesia, khususnya di Anyer. Permasalahan ini tentunya juga mengundang reaksi dari Pemerintah RI dalam mencari solusi terbaik untuk kembali meningkatkan geliat pariwisata di tanah air. Hal inilah yang akhirnya melatarbelakangi diluncurkannya program sertifikasi nasional CHSE atau Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment (ramah lingkungan) dari Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk seluruh usaha perhotelan di Indonesia sebagai landasan standarisasi kebiasaan di era normal baru (New Normal).
"Kunci keberhasilan pariwisata agar dapat segera rebound adalah pelaksanaan protokol kesehatan berbasis CHSE dengan baik dan disiplin di tiap destinasi tujuan dan pelaku sektor pariwisata,” kata Menparekraf, Wishnutama Kusubandio beberapa waktu lalu.
Mambruk Hotel & Convention di Anyer, yang dikembangkan oleh Griya Idola, perusahaan real estate dari Barito Pacific, telah lolos sertifikasi CHSE New Normal Kemenparekraf ini dengan predikat 98/100. Adapun inspeksi sebelumnya telah dilakukan oleh Nurul Chandra Purnama selaku auditor Sucofindo pada Minggu, 15 November 2020, yang bertujuan untuk mengukur manajemen tata kelola, kesiapan SDM hotel serta partisipasi para tamu dalam penerapan New Normal.
"Terima kasih kami ucapkan atas dukungan dan kerjasama yang baik antara manajemen, seluruh staf, dan tamu atas penerapan CHSE secara komprehensif sesuai standar Kemenparekraf di Hotel Mambruk, sehingga kami dapat lolos program sertifikasi ini. Bagi para calon pengunjung yang belum pernah berkunjung, kini tidak perlu lagi khawatir, sertifikasi CHSE ini merupakan jaminan standar kesehatan New Normal yang telah dijalankan secara konsisten, sistematis dan komprehensif di Hotel Mambruk. Selain itu, penerapan protokol kesehatan secara optimal, yang selama ini telah dijalankan secara konsisten, bukan hanya semata demi menjaga okupansi hunian hotel, melainkan juga untuk menjaga kesehatan 150 karyawan yang bekerja disini.” ujar Budi Ramli selaku General Manager Mambruk Hotel & Convention.
Tak hanya itu, pencapaian serupa juga didapatkan oleh Infinity Restaurant, sebuah restoran yang dimiliki dan terletak di dalam kawasan Mambruk Hotel & Convention. Pada Selasa, 17 November 2020, Kementerian Kesehatan mengadakan acara Penghargaan Bidang Kesehatan Lingkungan 2020 (awarding session). Dalam acara tersebut diumumkan pencapaian Infinity Restaurant sebagai salah satu restoran yang konsisten terhadap penerapan protokol kesehatan di seluruh lokasi usaha maupun dalam proses pembuatan dan penyajian hidangan kulinernya. Hal ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri, karena Infinity Restaurant merupakan satu-satunya kategori Restoran Hotel di Kabupaten Serang Banten yang mendapatkan penghargaan ini.
Mambruk Hotel & Convention merupakan sebuah resort tepi pantai di Anyer, Banten yang terdiri dari 153 kamar di hektaran area hijau yang asri dengan private beach, infinity pool terbesar di Anyer, dan berbagai fasilitas yang baru direnovasi, termasuk di antaranya Infinity Restaurant, pusat kebugaran, ruang meeting, gedung pertemuan, Lighthouse Bar yang terkenal, serta Amazing Mambruk Cruise. Dengan diperolehnya sertifikasi CHSE dari Kemenparekraf, menjadikan Mambruk Hotel & Convention sebagai tempat yang ideal untuk keperluan perusahaan maupun liburan keluarga yang higienis, aman, dan nyaman.
Pada kesempatan lainnya, Kepala Dinas Pemuda Olahraga & Pariwisata Kabupaten Serang Hamdani juga cukup mengapresiasi konsistensi penerapan protokol kesehatan di Mambruk Hotel & Convention. Hamdani mengakui dampak Covid-19 bukan hanya memukul industri pariwisata, melainkan juga pendapatan daerah yang jauh menurun hingga 50 persen. Jika industri pariwisata telah normal kembali, maka akan dapat berkontribusi dalam stabilisasi pendapatan daerah. “Kita apresiasi penerapan protokol kesehatan Covid-19 di Hotel Mambruk ini dan kita jadikan satu SOP dalam pelaksanaannya,” ucap Hamdani. R3