Jakarta, OG Indonesia -- Asosiasi Perusahaan Pemboran Minyak, Gas dan Panas Bumi Indonesia (APMI) siap mendukung target Pemerintah untuk meraih produksi minyak 1 juta barel per hari dan produksi gas 12 BSCFD pada tahun 2030, seperti yang terus digaungkan SKK Migas belakangan ini.
Tito Loho, Wakil Humas Antar Lembaga APMI, mengungkapkan bahwa pihak SKK Migas telah menyampaikan kepada APMI agar perusahaan-perusahaan pengeboran nasional dapat terlibat dalam mewujudkan target Pemerintah tersebut.
Memang untuk mengejar target besar itu dibutuhkan ketersediaan banyak rig pengeboran. Namun di sisi lain, perusahaan pengeboran anggota APMI juga mengakui bahwa saat ini banyak rig mereka yang menganggur karena tidak ada pekerjaan selama pandemi COVID-19. Dengan kondisi tersebut, tidak secara pasti diketahui berapa jumlah rig yang tersedia di dalam negeri.
Untuk itu APMI menginisiasi untuk
membuat database versi 4.0 dari rig-rig anggota APMI di seluruh Indonesia demi
menangkap peluang pekerjaan pengeboran yang akan banyak dilakukan ke depannya. “Jadi
jangan sampai lagi ada kesenjangan ketika ada perusahaan migas/KKKS menyampaikan
ingin mengebor tetapi tidak tersedia rig. Di sisi lain ada anggota APMI yang
mengatakan rig-nya nganggur,” ucap Tito dalam rapat APMI yang dilakukan
secara virtual, Senin (14/12/2020).
Dalam merangkum database rig
tersebut, Tito mengatakan APMI akan melibatkan para anggotanya secara partisipatif
untuk meng-update data armada rig yang mereka miliki. Sehingga database tersebut
dapat menjadi hub yang menghubungkan antara penyedia jasa rig dan pengguna
rig. “Jadi langsung, yang (mau) memakai bisa lihat, yang punya rig langsung meng-update,” ujar Tito.
Dengan database yang kuat, APMI
mengharapkan data-data tersebut juga bisa menjadi dasar untuk pengembangan supply
dan demand dari aneka perlengkapan pengeboran ke depannya. “Harapannya
ke depannya bukan cuma rig, karena rig butuh banyak kelengkapan,” sambungnya.
Tito mengatakan pembuatan database untuk menyajikan ketersediaan data rig ini sangat didukung oleh SKK Migas yang saat ini menanti adanya data rig yang update. APMI sendiri akan bekerjasama dengan Tender Indonesia dalam hal IT terkait untuk penyediaan sistem data untuk database tersebut. RH