Dipaparkan Roni Chandra Harahap, Kasubdit Keteknikan dan Lingkungan Panas Bumi, Ditjen EBTKE, Kementerian ESDM, rencana COD 177 pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) tersebut terbagi ke dalam tiga jangka waktu, yaitu jangka pendek dari tahun 2020-2024, jangka menengah dari 2025-2028, dan jangka panjang dari 2029-2030.
"Untuk jangka pendek ada 29 proyek COD dalam empat tahun ke depan, totalnya 740 MW," terang Roni dalam webinar bertajuk "Kemandirian Energi di Era Pandemi", Jumat (24/7/2020).
Sementara untuk jangka menengah, lanjut Roni, ada sekitar 71 proyek dengan kapasitas mencapai 2.872 MW. Sedangkan untuk jangka panjang, tambah Roni, akan ada tambahan 77 proyek yang bisa menambah 2.265 MW.
Di Indonesia sendiri saat ini kapasitas terpasang panas bumi sekitar 2.130,7 MW dari 17 PLTP yang tersebar di 14 wilayah kerja panas bumi (WKP). Dengan tambahan sekitar 5.877 MW dalam 10 tahun ke depan, maka total kapasitas terpasang panas bumi Indonesia akan mencapai 8.007,7 MW pada tahun 2030 nanti.
Indonesia sendiri memiliki potensi panas bumi yang sangat besar, mencapai 23,9 Gigawatt (GW) sehingga dijululi "Middle East-nya panas bumi". "23,9 Gigawatt, sementara yang baru kita manfaatkan hanya 2,1 Gigawatt. Inilah gambaran bagaimana masifnya sumber daya panas bumi di bawah tanah kita ini," tutup Roni. RH
Sampai 2030, Kapasitas Terpasang PLTP Indonesia Mencapai 8.000 MW
Reviewed by OG Indonesia
on
Jumat, Juli 24, 2020
Rating: