Penuangan emas di Gold Room Tambang Emas Martabe, Batangtoru, Sumatera Utara. |
Jakarta, OG Indonesia -- Sebagai dampak pandemi COVID-19, saat ini terjadi penurunan harga dari berbagai komoditas tambang mineral, kecuali untuk komoditas emas. Di mana untuk komoditas emas tidak terpengaruh dampak pandemi dan terus mengalami kenaikan harga.
Dikatakan Irwandy Arif, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara, harga emas saat ini sudah mencapai US$ 1.800 per troy ounce. "Emas ini tidak ada matinya, naik terus," ucapnya dalam webinar “Perusahaan Pertambangan di Masa Pandemi” yang digelar PT Agincourt Resources, Kamis (16/7/2020).
Kendati demikian, diungkapkan Irwandy, produksi emas RI sampai Mei 2020 baru mencapai 9,98 ton. Capaian tersebut masih jauh dari realisasi produksi emas tahun 2019 yang sebesar 109,02 ton.
Penurunan produksi emas pada tahun ini, dijelaskan Irwandy, sebagai akibat dari terpengaruhnya produksi emas PT Freeport Indonesia dalam masa transisi dari penambangan terbuka (open pit) ke tambang bawah tanah. "Dengan total produksi emas 80 ton per tahun, selama ini Freeport menjadi penyumbang terbesar produksi emas Indonesia," terangnya.
Irwandy juga melaporkan, bahwa selama pandemi COVID-19 tidak ada PHK yang terjadi di lingkungan pertambangan minerba. "Belum ada perusahaan yang melakukan PHK terhadap tenaga kerjanya," tegasnya.
Zoom Webinar PT Agincourt Resources "Perusahaan Pertambangan di Masa Pandemi". |
Pernyataan tersebut dikonfirmasi oleh PT Agincourt Resources (PT AR) yang mengelola tambang emas Martabe di Batangtoru, Sumatera Utara. "Di PT AR ini, di tambang Martabe tidak ada PHK sama sekali," jelas Rahmat Lubis, Senior Manager Mining PT AR.
Dilanjutkan olehnya, sebagian karyawan tambang emas Martabe memang ada yang diminta stand by di rumah pada pertengahan April sampai akhir Juni dikarenakan penerapan "lockdown" area tambang untuk mencegah penyebaran virus korona. "Kita tidak ada rencana untuk PHK dan kita yakin akan sustain akhir tahun ini dan tidak mengurangi karyawan," tambahnya.
Dipaparkan Rahmat, untuk tambang emas Martabe sendiri masih terus berproduksi. Hanya ada sedikit masalah pada bulan April dan awal Mei lalu terkait tutupnya refinery plant logam mulia Antam di Pulogadung, Jakarta, tempat bullion emas dari tambang emas Martabe dimurnikan.
"Saat ini secara operasi Martabe sudah kembali normal, artinya emas kita tetap berproduksi normal dan emas kita bisa kita jual," jelas Rahmat. RH
Pandemi COVID-19, KESDM: Harga Emas Tidak Ada Matinya
Reviewed by OG Indonesia
on
Jumat, Juli 17, 2020
Rating: