Jakarta, OG Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada hari ini, Rabu (29/7/2020), bersama Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menyaksikan penandatanganan kesepakatan pendirian perusahaan patungan atau Joint Venture Company (JVC) pabrik katalis nasional pertama di Indonesia.
Pendirian pabrik katalis ini merupakan upaya Kementerian ESDM mendorong pembangunan energi bersih melalui peningkatan teknologi proses. "Katalis merupakan suatu bagian yang penting untuk mempercepat reaksi proses pembentukan produk akhir. Hampir seluruh industri proses, baik industri kimia, petrokimia, olekimia, termasuk di dalamnya teknologi energi terbarukan berbasis biomassa dan nabati memerlukan katalis," kata Arifin di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Penguasaan teknologi katalis, sambung Arifin, menjadi langkah awal bagi kemandirian dalam bidang teknologi proses. Hal ini sejalan dengan kebutuhan katalis nasional selama tiga tahun terakhir yang mengalami peningkatan cukup signifikan. "Tahun 2017 sebesar USD500 juta, sementara pada tahun 2020 tumbuh kurang dari 6% per tahun menjadi USD595,5 juta," urainya.
Arifin menjelaskan, keberadaan pabrik katalis nasional akan menjadi kunci teknologi proses sekaligus untuk memperkuat industri proses dalam negeri sehingga mengurangi ketergantungan akan porsi impor katalis. "Ini akan menciptakan kedaulatan teknologi proses nasional," jelasnya.
Pemerintah pun mengapresiasi ITB yang telah melakukan inisiasi atas penelitian di bidang pengembangan katalis untuk industri kilang minyak dan industri petrokimia serta pengembangan proses energi terbarukan sejak 1982. "Kami sangat apresiasi langkah ITB yang telah membangun industri katalis untuk pendidikan, meliputi pabrik katalis berkapasitas 1-5 Kg/batch," kata Arifin.
Pabrik katalis ini nantinya akan disebut sebagai pabrik Katalis Merah Putih melalui PT. Katalis Sinergi Indonesia yang dibangun bersama oleh PT Pertamina, PT Pupuk Kujang, dan PT Rekacipta Inovasi ITB. "Pabrik berkapasitas 300 ton per tahun adalah yang pertama dikembangkan dan dibangun oleh anak bangsa," tegas Arifin.
Pabrik ini akan mulai dibangun pada akhir tahun 2020 dan diharapkan akan mulai beroperasi pada tahun 2021. "Semoga ini bisa mendukung ketahanan energi di masa mendatang," harap Arifin.
Penandatanganan JVC pabrik katalis merah putih dilakukan langsung oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Plt. Direktur Utama PT Pupuk Kujang Rita Widayati, dan Direktur Utama PT Rekacipta Inovasi ITB Alam Indrawan.
Sebagai informasi, pembangunan katalis merah putih merupakan salah satu dari empat proyek pembangunan bahan bakar hijau yang diusulkan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun 2020, antara lain Green Diesel Bio Revamping RU IV Cilacap, Refinery Unit III Plaju Green Refinery, Hidrogenasi CPO PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang dan Katalis Merah Putih PT. Pupuk Kujang Cikampek. (R2/Migas Indonesia)
Pabrik Katalis Nasional Pertama di Indonesia Resmi Berdiri
Reviewed by OG Indonesia
on
Rabu, Juli 29, 2020
Rating: