Lulusan Pertama Universitas Pertamina Sudah Ada yang Bekerja di Pertamina dan Anak Usahanya

Jakarta, OG Indonesia -- Universitas Pertamina pada hari ini, Rabu (29/7/2020) telah mewisuda secara daring 193 lulusan pertamanya yang berasal dari 5 program studi untuk siap bekerja di dunia nyata, termasuk di sektor minyak dan gas bumi.

Dikatakan Kepala SKK Migas sekaligus pendiri Universitas Pertamina Dwi Soetjipto yang memberikan sambutan ilmiah saat sidang terbuka Wisuda ke-1 Universitas Pertamina Tahun Akademik 2019/2020, di industri migas masih terbuka kesempatan yang luas untuk bekerja.

"Banyak lapangan migas yang masih memiliki kandungan minyak dan gas," ucap Dwi Soetjitpo. Belum lagi, tambah Dwi, lapangan-lapangan migas unconventional yang masih belum disentuh pengembangannya yang tentunya membutuhkan SDM-SDM andal untuk mengelolanya.

"Masih banyak bidang pengabdian yang menanti kita, masih banyak sektor kehidupan yang membutuhkan keterlibatan lulusan perguruan tinggi," pesan Dwi kepada para wisudawan/wisudawati. 

Rektor Universitas Pertamina Prof. Akhmaloka Ph.D, mengungkapkan dari lulusan pertama Universitas Pertamina yang sebenarnya acara wisudanya dilangsungkan pada Maret 2020 lalu namun tertunda karena pandemi COVID-19, sekarang ini sudah banyak yang bekerja di berbagai perusahaan, termasuk di grup Pertamina.

"Ini lulusan terbaik. Sebagian sudah pada bekerja di Pertamina dan anak-anak perusahaannya, artinya mereka bisa langsung ikut berkontribusi," ujar Akhmaloka,

Ia menyampaikan, Universitas Pertamina akan senantiasa berkomitmen untuk terus mencetak sarjana plus yang akan berkontribusi bagi bangsa dan negara, khususnya di bidang bisnis dan teknologi energi yang menjadi kekhususan dari Universitas Pertamina. 

Dari 193 wisudawan yang diwisuda pada hari ini, terdapat 104 wisudawan/wisudawati yang meraih gelar cumlaude. “Mereka adalah mahasiswa generasi pertama yang menempuh pendidikan tinggi di Universitas Pertamina dan akan berperan besar di era bonus demografi untuk mengisi pos-pos pekerjaan strategis yang akan menentukan kemajuan Bangsa dan Negara Indonesia," tutup Akhmaloka. RH