Ada 60 Proyek Migas "Kecil" Aktif dengan Total Investasi US$ 1,2 Miliar

Jakarta, OG Indonesia -- Pihak SKK Migas mengungkapkan, di luar empat proyek besar yang masuk  proyek hulu migas strategis nasional masih ada sekitar 60 proyek aktif yang terus diawasi pengelolaannya oleh SKK Migas. Hal tersebut disampaikan Lucky Yusgiantoro, Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas, dalam Webinar Project Management Sharing Session, yang diadakan Komunitas Migas Indonesia (KMI) dan MM FEB UGM, Sabtu (25/7/2020).

"Saat ini di Indonesia yang kami awasi di divisi kami terdapat 60 proyek yang aktif. Dari 60 tersebut ada 31 yang offshore di laut, dan ada 29 yang onshore, dengan total investasi 1,2 miliar (dollar AS)," ucap Lucky dalam webinar yang dimoderatori oleh Chairman KMI S. Herry Putranto ini.

"Kalau bisa dianggap itu proyek-proyek 'kecil' ya," jelas Lucky membandingkan dengan empat proyek besar hulu migas strategis nasional yaitu Jambaran Tiung Biru, Tangguh Train-3, Abadi Masela, dan Proyek IDD. "Kalau proyek-proyek besar itu diawasi SKK Migas juga tetapi bukan di bawah fungsi kami (Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas)," tambahnya.

Lucky Yusgiantoro, Kepala Divisi Manajemen
Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas,

Dibeberkan Lucky, dari 60 proyek tadi ada 25 proyek yang dalam tahap EPC (Engineering, Procurement & Construction). Lalu ada 10 proyek yang sedang dalam tahap bidding process, dan 25 proyek lainnya sudah memasuki engineering & development stage.

Berdasarkan perhitungan SKK Migas, disampaikan Lucky, dari 60 proyek tersebut akan memberikan tambahan produksi minyak sebesar 64.804 BOPD, dan gas mencapai 1.449 MMscfd. "Target kami adalah on time, on budget project deliverence. Karena kami mendukung tercapainya KPI SKK Migas," terangnya. (RH/Migas Indonesia)