Julius Wiratno, Deputi Operasi SKK Migas |
Jakarta, OG Indonesia -- Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno menyampaikan, musibah merebaknya virus Covid-19, berdampak pada proses pembangunan kilang LNG Abadi Masela yang sedang berlangsung, namun masih dapat diantisipasi.
"Konsekuensi yang nampak adalah soal tata waktu yang sedikit tersita. Dibutuhkan sekitar satu bulan untuk membersihkan peralatan survei dengan disinfektan, khususnya peralatan yang berasal dari negara yang terpapar Covid-19. Peralatan survey ini sangat penting karena support data langsung untuk keperluan FEED,” jelas Julius dalam keterangannya, Senin (16/3/2020).
Namun menurut Julius, meskipun ada kendala tata waktu, SKK Migas tetap berkomitmen untuk mengawal proyek agar selesai sesuai rencana untuk memenuhi target visi 1 juta barel tahun 2030.
Saat ini SKK Migas dan Inpex sedang melakukan proses pengadaan dan pembebasan tanah, untuk lokasi pelabuhan kilang LNG Abadi Masela. Di samping itu Inpex sebagai pengelola Blok Masela juga tengah melakukan tender Front End Engeineering Design (FEED) dan membuat pedoman rencana tender EPC (Engeineering, Procurement and Construction) yang akan digunakan sebagai parameter Final Investment Decision (FID).
Diterangkan oleh Julius, FID akan dilakukan pada Q4 2022. Apabila semuanya berjalan sesuai rencana, maka pada Q1 tahun 2023 rencananya akan mulai dilakukan konstruksi. (R1/Migas Indonesia)
Covid-19 Merebak, SKK Migas Komitmen Jaga Proyek Masela Tepat Waktu
Reviewed by OG Indonesia
on
Senin, Maret 16, 2020
Rating: