Jakarta, OG Indonesia -- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon kembali mengatakan bahwa wacana pemindahan ibukota belum matang serta belum ada urgensinya untuk dipindahkan dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim).
"Pemindahan ibukota ini masih sebuah wacana yang menurut saya belum matang," kata Fadli dalam seminar bertajuk "Menyoal Rencana Pemindahan Ibukota Negara" di Gedung Nusantara, Komplek MPR/DPR/DPD RI Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Ia mengatakan, kalau sekarang banyak masukan dari berbagai kelompok serta tokoh masyarakat terkait pemindahan ibukota, hal tersebut menjadi sesuatu yang positif sebagai bagian dari public hearing.
"Jadi apakah memang wacana pemindahan ibukota ini memang keinginan seluruh rakyat Indonesia atau hanya keinginan pribadi presiden dan kelompoknya," ucap Fadli.
Menurut Fadli, untuk saat ini, pemindahan ibukota masih terkesan hanya keinginan Presiden Jokowi. Hal senada juga disampaikan oleh Marwan Batubara, Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS). "Kita ingin Pak Jokowi jujur, apakah (rencana pemindahan ibukota) ini ada yang meminta," tanya Marwan.
Dilanjutkan oleh Fadli Zon, bila tujuan pemindahan ibukota untuk pemerataan pembangunan, justru hingga kini 40 persen rencana strategis pembangunan masih berada di Pulau Jawa.
Fadli tidak mengingkari, pemindahan ibu kota dibutuhkan tetapi untuk masa 20 tahun ke depan. Apalagi pertumbuhan ekonomi saat ini masih di bawah 5 persen. Dengan kata lain, lanjut Fadli, rencana pemindahan ibukota ke Kaltim bukan prioritas. Yang justru menjadi prioritas adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 7-8 persen.
Sementara itu mantan Ketua MPR Amien Rais juga turut bersuara. Ia menegaskan bahwa rencana pemindahan ibukota Jakarta ke Kalimantan Timur sebagai upaya yang mengada-ada. Bahkan disinyalir rencana tersebut hanya untuk mengakomodir kepentingan kelompok tertentu saja. "Ibukota jangan dipindah, itu mengada-ada," tegas Amien. RH
"Pemindahan ibukota ini masih sebuah wacana yang menurut saya belum matang," kata Fadli dalam seminar bertajuk "Menyoal Rencana Pemindahan Ibukota Negara" di Gedung Nusantara, Komplek MPR/DPR/DPD RI Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Ia mengatakan, kalau sekarang banyak masukan dari berbagai kelompok serta tokoh masyarakat terkait pemindahan ibukota, hal tersebut menjadi sesuatu yang positif sebagai bagian dari public hearing.
"Jadi apakah memang wacana pemindahan ibukota ini memang keinginan seluruh rakyat Indonesia atau hanya keinginan pribadi presiden dan kelompoknya," ucap Fadli.
Menurut Fadli, untuk saat ini, pemindahan ibukota masih terkesan hanya keinginan Presiden Jokowi. Hal senada juga disampaikan oleh Marwan Batubara, Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS). "Kita ingin Pak Jokowi jujur, apakah (rencana pemindahan ibukota) ini ada yang meminta," tanya Marwan.
Dilanjutkan oleh Fadli Zon, bila tujuan pemindahan ibukota untuk pemerataan pembangunan, justru hingga kini 40 persen rencana strategis pembangunan masih berada di Pulau Jawa.
Fadli tidak mengingkari, pemindahan ibu kota dibutuhkan tetapi untuk masa 20 tahun ke depan. Apalagi pertumbuhan ekonomi saat ini masih di bawah 5 persen. Dengan kata lain, lanjut Fadli, rencana pemindahan ibukota ke Kaltim bukan prioritas. Yang justru menjadi prioritas adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 7-8 persen.
Sementara itu mantan Ketua MPR Amien Rais juga turut bersuara. Ia menegaskan bahwa rencana pemindahan ibukota Jakarta ke Kalimantan Timur sebagai upaya yang mengada-ada. Bahkan disinyalir rencana tersebut hanya untuk mengakomodir kepentingan kelompok tertentu saja. "Ibukota jangan dipindah, itu mengada-ada," tegas Amien. RH
Wacana Pemindahan Ibukota Dinilai Belum Matang dan Mengada-ada
Reviewed by OG Indonesia
on
Selasa, September 03, 2019
Rating: