Tapanuli
Selatan, OG Indonesia – Tambang
Emas Martabe di Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, terus tumbuh dan
berkembang dalam kegiatan operasionalnya yang hingga tahun 2019 ini menginjak
tahun yang ke tujuh. PT Agincourt Resources (PTAR) sebagai pengelola tambang pun
tetap giat melacak jejak emas di Batangtoru lewat kegiatan eksplorasi agar kian memperpanjang usia tambang.
Berdasarkan
data perusahaan, sampai bulan Desember 2018, sumber daya Tambang Emas Martabe
tercatat di angka 8,1 juta ounce emas dan 69 juta ounce perak. Sedangkan untuk cadangannya,
Tambang Emas Martabe masih memiliki cadangan sebesar 4,5 juta ounce emas dan 34
juta ounce perak. Diperkirakan, usia tambang masih bisa beroperasi hingga 16-17
tahun lagi.
Tapi,
usia operasi tambang tersebut tentu akan semakin panjang jika temuan cadangan
baru bisa didapatkan lewat kegiatan eksplorasi yang masif. Ada enam pit atau
cebakan di Tambang Emas Martabe. Purnama Pit adalah cebakan terbesar serta yang
pertama kali ditambang. Dua cebakan lagi yang tengah berproduksi adalah Barani
Pit dan Ramba Joring Pit. Sementara tiga cebakan lainnya yang belum berproduksi
adalah Uluala Hulu, Tor Uluala dan Tor Uluala West.
Cebakan-cebakan tersebut tentu
berpotensi menyimpan cadangan emas serta perak yang tinggi. Karenanya, PTAR tak
sungkan mengeluarkan dana besar untuk eksplorasi. Seperti pada tahun 2019 ini,
anggaran untuk eksplorasi perusahaan mencapai US$ 25 juta atau sekitar Rp 350
miliar. RH
Melacak Jejak Emas di Batangtoru
Reviewed by OG Indonesia
on
Senin, September 23, 2019
Rating: