Jakarta, OG Indonesia -- PT Sarinah (Persero) sebagai BUMN yang telah berdiri sejak tahun 1962, ternyata tak hanya bergerak di bidang ritel saja. Di bidang perdagangan Sarinah kini mulai menggarap ekspor briket arang batok kelapa ke luar negeri.
"Kawasan Teluk atau Arab itu banyak membutuhkan briket, baik dari batok kelapa maupun kayu-kayu tertentu yang dipakai untuk shisha, bahan bakar, hingga untuk keperluan hotel," terang Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa, Direktur Utama PT Sarinah (Persero) dalam acara Ngopi Bareng di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (27/08).
Dikatakan Ngurah, Sarinah sudah mengekspor briket arang batok kelapa ke negara-negara Arab terutama Jordania sejak dua tahun lalu. "Kita sekali ekspor nilainya bisa Rp 300 juta, biasanya dalam setahun dua kali ekspor," terangnya.
Untuk pasokan briket arang batok kelapa, Sarinah bekerjasama dengan usaha kecil menengah (UKM) di daerah Banyuwangi dan Cirebon.
Ke depannya Sarinah juga mulai menjajaki ekspor briket ke negara-negara Eropa Timur. Untuk permintaan dari Eropa Timur tersebut lebih kepada briket arang dari pohon bakau. "Kami sedang coba kurasi produk teman-teman petani dan pengrajin untuk briket dari pohon bakau ini," jelas Ngurah.
Salah satu yang sedang dikurasi adalah briket dari tanaman sejenis pohon bakau di Biak, Papua. "Ini sedang kami kurasi dan mudah-mudahan kalau cocok dengan market di luar negeri maka kita akan bantu mereka mengekspor," tuturnya.
Ngurah menegaskan bahwa Sarinah berupaya selalu menjadi fasilitator antara UKM dengan pasar luar negeri. " Kalau usaha besar pasti sudah tahu jalannya sendiri lah, sementara yang UKM dan rumahan ini kita konsolidasikan dan bantu penyaluran hasil-hasil produksinya," pungkas Ngurah. RH
"Kawasan Teluk atau Arab itu banyak membutuhkan briket, baik dari batok kelapa maupun kayu-kayu tertentu yang dipakai untuk shisha, bahan bakar, hingga untuk keperluan hotel," terang Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa, Direktur Utama PT Sarinah (Persero) dalam acara Ngopi Bareng di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (27/08).
Dikatakan Ngurah, Sarinah sudah mengekspor briket arang batok kelapa ke negara-negara Arab terutama Jordania sejak dua tahun lalu. "Kita sekali ekspor nilainya bisa Rp 300 juta, biasanya dalam setahun dua kali ekspor," terangnya.
Untuk pasokan briket arang batok kelapa, Sarinah bekerjasama dengan usaha kecil menengah (UKM) di daerah Banyuwangi dan Cirebon.
Ke depannya Sarinah juga mulai menjajaki ekspor briket ke negara-negara Eropa Timur. Untuk permintaan dari Eropa Timur tersebut lebih kepada briket arang dari pohon bakau. "Kami sedang coba kurasi produk teman-teman petani dan pengrajin untuk briket dari pohon bakau ini," jelas Ngurah.
Salah satu yang sedang dikurasi adalah briket dari tanaman sejenis pohon bakau di Biak, Papua. "Ini sedang kami kurasi dan mudah-mudahan kalau cocok dengan market di luar negeri maka kita akan bantu mereka mengekspor," tuturnya.
Ngurah menegaskan bahwa Sarinah berupaya selalu menjadi fasilitator antara UKM dengan pasar luar negeri. " Kalau usaha besar pasti sudah tahu jalannya sendiri lah, sementara yang UKM dan rumahan ini kita konsolidasikan dan bantu penyaluran hasil-hasil produksinya," pungkas Ngurah. RH
Sarinah Rambah Ekspor Briket Arang Batok Kelapa ke Jordania
Reviewed by OG Indonesia
on
Selasa, Agustus 27, 2019
Rating: