Foto: Wikipedia |
Kunjungan ini dilakukan guna menjajaki kemungkinan kerja sama penempatan tenaga kerja semi profesional, terutama untuk tenaga galangan kapal, pemotong dan packaging tangkapan ikan salmon. Menurut estimasi, pemerintah Polandia membutuhkan sekitar 20.000 tenaga kerja asing dari berbagai negara, tidak spesifik dari Indonesia saja.
Nusron Wahid menyatakan, bahwa setelah melakukan pertemuan selama tiga hari dengan calon user dan agen di Polandia dengan ditemani dan dipandu staf KBRI Warsawa, ada dua permintaan dari BNP2TKI kepada calon user dan agen di Polandia.
Pertama, sesuai dengan Undang-undang No 18 Tahun 2017, bahwa negara penempatan harus memiliki syarat hubungan kerjasama di bidang proteksi dan perlindungan pekerja migran dengan Indonesia. Kedua, sambil proses negosiasi dan menunggu penandatanganan kerja sama, BNP2TKI meminta data spesifikasi dan persyaratan level grade yang dibutuhkan, serta cara memperoleh kurikulum dan sertifikasi tersebut di Indonesia.
“Hal ini kami butuhkan dalam rangka melindungi calon pekerja migran Indonesia, agar jangan sampai salah jalur dan tidak sesuai dengan keinginan user yang ujung-ujungnya bisa berdampak disharmoni dan konflik hubungan industrial di negara penempatan,” ujar Nusron.
Ditambahkan Nusron, bahwa hingga saat ini, pihak BNP2TKI sudah berkali-kali mengejar data spesifikasi tersebut kepada calon user dan agen, tapi justru kelambatan ada dari pihak mereka. Padahal dari data tersebut, nantinya menjadi pegangan bagi BNP2TKI untuk menawarkan dan mobilisasi ke pusat pelatihan tenaga kerja, sekolah tinggi dan kampus-kampus, supaya bisa mendapatkan informasi yang valid dan kredibel.
Dijelaskan Nusron bahwa, meski belum mendapat informasi detail yang utuh tentang data spesifikasi dan persyaratan level grade dari Polandia, BNP2TKI sudah menyiapkan program upgrading skill bagi calon PMI ke Polandia yang sifatnya untuk berjaga-jaga jika sudah mendapatkan data detail yang dibutuhkan.
“Sudah ada sekitar seribu lima ratus orang tenaga kapal yang sudah kami upgrade. Memang mereka sudah dikirim juga untuk data yang tenaga pemotong ikan, tapi standar gajinya tidak jauh dengan standar gaji di Indonesia, sehingga kurang peminatnya," jelasnya.
Tidak Benar BNP2TKI Lambat Penuhi Permintaan Tenaga Kerja dari Polandia
Reviewed by OG Indonesia
on
Minggu, September 09, 2018
Rating: