Jejak Berpijak Karya "Bos Toprak" Resmi Diluncurkan

Jakarta, OG Indonesia-- Birokrat Tulen dan Budayawan ini meluncurkan karyanya melalui tulisan perjalanan karir selama berkiprah di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tugas negara yang diberikan padanya meninggalkan banyak jejak manfaat sampai hari ini, inilah yang dituangkan dalam Buku bertajuk Jejak Berpijak : Belajar Menjadi Regulator Energi.

Siapa yang tak kenal sosok Luluk Sumiarso, birokrat yang pernah menduduki Jabatan Dirjen Listrik, Dirjen Migas dan Dirjen EBT ini. Luluk Sumiarso meluncurkan Buku karyanya di Perpustakaan Nasional, Rabu (25/7).

Luluk Sumiarso Penulis Buku Jejak Berpijak

Peluncuran buku ini turut dihadiri sejumlah mantan petinggi di lingkungan ESDM diantaranya hadir Purnomo Yusgiantoro, Menteri ESDM periode 2000-2009, sederetan mantan Dirjen di lingkungan ESDM dan juga S. Herry Putranto Ketua Komunitas Migas Indonesia (KMI).

Luluk Sumiarso bisa disebut pemilik dua identitas. Pada satu sisi dirinya seorang birokrat dengan pengalaman yang beraneka ragam sebagai Direktur Jenderal, Sekretaris Jenderal dan Komisaris. Di sisi lain, dirinya dikenal sebagai penggiat seni tradisi. Boleh jadi identitas kedua itulah yang saat ini kental karena di kalangan energi kini dirinya dikenal sebagai Pimpinan Grup Ketoprak Guyonan Tokoh “Puspo Budoyo” sehingga julukannya saat ini adalah “Bos Toprak”.

Peluncuran buku yang diisi dengan bedah buku bersama Sampe L. Purba, Tenaga Ahli Menteri ESDM, Jon Respati Ketua Umum Masyarakat Konservasi Energi dan Energi Efisiensi Indonesia (MASKEE), Eddie Widiono Mantan Direktur Utama PLN ini mengupas refleksi sang penulis yang sangat inspiratif selama menjalani karirnya, pribadi penulis yang penuh totalitas ini memang banyak melahirkan ide-ide segar yang menunjang bagi perkembangan dunia kelistrikan dan energi pada umumnya.

Penulis memberikan alasan mengapa karyanya diberi judul Jejak Berpijak, karena ini merupakan caranya menentukan sikap saat ini, tak perlu ikut campur banyak di urusan hiruk pikuk dunia energi kembali, karena sudah cukup meninggalkan jejak yang sampai saat ini masih berpijak untuk kelangsungan sektor energi di Indonesia yang sangat bermanfaat.MB