Foto: Hrp |
"Posko Nasional ESDM telah berjalan 22 hari sejak 18 Desember 2017 dan berakhir pada tanggal 8 Januari 2018," ucap Anggota Komite BPH Migas Muhammad Ibnu Fajar dalam konferensi pers di kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (08/01).
Disampaikan olehnya, selain adanya Posko Nasional ESDM di kantor BPH Migas, Kementerian ESDM bersama BPH Migas, PT Pertamina (Persero), dan PT. AKR Corporindo telah melakukan monitoring lapangan di TBBM, beberapa penyalur SPBU, Pelabuhan Penyeberangan (ASDP), jalur tol rawan macet dan jalur reguler yang berpotensi terjadi kekurangan pasokan BBM hingga monitoring lapangan di wilayah 3T (terdepan, terluar dan terpencil), untuk memastikan kondisi pasokan ketersediaan dan penyaluran BBM.
Pemantauan lapangan dilakukan di 25 wilayah/lokasi/titik yang tersebar di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTT, Sulawesi Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
Lalu kegiatan monitoring juga dilakukan di 19 wilayah 3T yang tersebar di wilayah:
1. Kecamatan Puring Kencana, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat
2. Labuhan Badas, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
3. Wangi Wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara
4. Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara
5. Nusa Penida, Klungkung, Bali
6. Kecamatan Wawoni Barat, Kepulauan Konawe, Sulawesi Tenggara
7. Ra'as, Sumenep, Jawa Timur
8. Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Bulungan, Kalimantan Utara
9. Morotai Utara, Morotai, Maluku Utara
10.Kabupaten Jepara, Karimun jawa, Jawa Tengah
11.Moswaren, Sorong Selatan, Papua Barat
12.Kecamatan Simanggaris, Kab. Nunukan, Kalimantan Utara
13.Kecamatan Sajingan Besar, Sambas, Kalimantan Barat
14.Supiori, Distrik Kepulauan Aruri, Papua
15.Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara
16.Liang, Kep. Banggai, Sulawesi Tengah
17.Seram Bagian Barat, Maluku
18.Kayoa Barat, Halmahera Selatan, Malut
19.Moswaren, Sorong Selatan, Papua Barat
"Pemilihan lokasi-lokasi ini lebih difokuskan pada wilayah-wilayah yang memang masyarakatnya merayakan Hari Natal, serta pusat-pusat keramaian atau pusat-pusat wisata," terangnya.
Ditambahkan olehnya, selama kegiatan posko Nasional ESDM dilaksanakan, kondisi penyediaan dan pendistribusian BBM secara Nasional berlangsung normal. "Tidak terdapat kendala dalam penyediaan dan pendistribusian BBM selama posko Hari Raya Natal Tahun 2017 dan Tahun Baru 2018," tuturnya.
Namun terdapat beberapa kejadian khusus di antaranya, terjadinya kemacetan di beberapa titik di wilayah Puncak, Tol Jagorawi, Tol Cikampek dan Tol Cipali pada H-2 dan H+1 Natal serta H-3 sampai dengan H+1 Tahun Baru. "Sebagai tindak lanjut terdapat kantong BBM, Mobil tangki dispenser, dan KiosK Pertamax di beberapa titik rawan kemacetan," jelas Ibnu Fajar.
Terjadi pula beberapa kejadian kebakaran, antara lain pada truk tangki BBM di SPBU 34.12610, Jagakarsa pada tanggal 29 Desember 2017 pukul 23.45 WIB. Lalu kebakaran di SPBU 54.80149 di Monang-Maning, Denpasar, Bali pada tanggal 1 Januari 2018 pada pukul 11.15 WITA).
"SPBU 34.12610 dan SPBU 54.80149 untuk sementara dihentikan operasionalnya sampai semua kondisi sarfas dinyatakan aman dan layak operasi oleh pihak teknis dan HSSE. Terdapat SPBU terdekat dalam radius 1-3 KM yang bisa melayani kebutuhan masyarakat," tegasnya.
Kemudian, truk tangki BBM bermuatan Pertamax 8 KL dan Pertalite 8 KL juga terbakar di KM 51 Tol Cikampek arah Jakarta pada tanggal 6 Januari 2018 pukul 19.00 WIB. Sementara truk tangki BBM bermuatan Pertalite 16 KL di Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah pada tanggal 6 Januari 2018 pukul 00.30 WITA juga terbakar. "Sebagai tindak lanjut sudah ada penggantian supply dari truk tangki BBM lainnya," ucapnya.
Ibnu Fajar menambahkan, bahwa terjadi juga kekosongan BBM di Kota Mamuju Sulawesi Barat pada tanggal 30 Desember 2017 dan 3 Januari 2018. Kekosongan terjadi karena keterlambatan kapal sandar dan cuaca ekstrim. "Sebagai tindak lanjut, untuk mengisi kekosongan dilakukan pengalihan ke jenis Gasoline lain (Pertalite dan Pertamax) dan
meminta alih suplai dari TBBM terdekat," jelasnya.
Dan terakhir, sambungan pipa rendam di mesin pompa SPBU 54.61260, Sidoarjo pada tanggal 7 Januari 2018 pukul 14.30-18.30 juga mengalami kebocoran. Akibatnya sebanyak 3,7 ton BBM Jenis Pertalite hilang dan pemilik SPBU mengalami kerugian mencapai Rp 500 juta.
Tapi secara umum nasional, ditekankan Ibnu Fajar, pelaksanaan posko ESDM telah berlangsung dengan baik. "Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya kendala yang berarti pada Sektor ESDM yang dirasakan masyarakat," imbuhnya.
"BPH Migas selaku Koordinator Posko ESDM Nasional juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan posko, sehingga posko Nasional ESDM dapat berlangsung dengan lancar sesuai dengan harapan sampai dengan selesainya masa tugas," pungkas Ibnu Fajar. RH
BPH Migas: Posko Nasional ESDM Natal dan Tahun Baru Berjalan Baik
Reviewed by OG Indonesia
on
Senin, Januari 08, 2018
Rating: