Rami Hajjar, Country Leader Philips Lighting Indonesia (kiri) saat acara peluncuran program 'KTHE' di Jakarta Foto: Hrp |
Lewat program “Kampung Terang Hemat Energi” tahun 2017-2018, akan memberikan penerangan untuk rumah dan fasilitas umum seperti Puskesmas, sekolah dan jalan umum di beberapa desa di wilayah Sumatera Utara, Bali Timur, Kalimantan Tengah dan Maluku. Philips Lighting memperkirakan terciptanya 2.886 titik lampu baru, yang berarti hampir sepuluh kali lebih banyak dari jumlah titik lampu yang diciptakan semula di Sulawesi Selatan.
"Kami sangat senang dapat menolong lebih banyak lagi masyarakat dengan menjembatani kesenjangan pencahayaan antara kota dan wilayah pedesaan melalui program ‘Kampung Terang Hemat Energi’," ujar Country Leader Philips Lighting Indonesia, Rami Hajjar saat acara Program 'Kampung Terang Hemat Energi' di Jakarta, Rabu (02/08).
Ia menambahkan, pencahayaan akan membantu meningkatkan kehidupan masyarakat, memampukan kegiatan sehari-hari seperti belajar atau pekerjaan rumah tangga lainnya untuk dapat dilakukan bahkan setelah matahari terbenam. Puskesmas dapat beroperasi dengan layak dalam keadaan darurat di malam hari dan mobilitas masyarakat serta barang tidak lagi terbatas hanya pada siang hari.
"Kami menerapkan komitmen global perusahaan ini untuk menciptakan kehidupan yang lebih terang untuk dunia yang lebih baik; termasuk di dalamnya, kehidupan masyarakat di desa-desa terpencil di seluruh negeri," terangnya.
Untuk setiap desa terpilih, program KTHE memberikan paket pencahayaan LED tenaga surya Philips yang inovatif, yang terdiri atas, Solar Indoor Lighting System lengkap dengan panel surya, Philips LifeLight yang 10 kali lebih terang dari lampu minyak tanah, dan Solar LED Road Light untuk menerangi jalan-jalan di desa pada malam hari. Tahun ini, program akan diawali dengan menjangkau enam desa di Sumatera Utara.
"Sistem pencahayaan kami menyimpan tenaga surya di siang hari. Pada malam hari, sistem ini secara efisien mengeluarkan tenaga listrik untuk menyalakan bohlam LED berdaya rendah, baik untuk penggunaan di dalam maupun luar rumah," ujar Rami.
Data tahun 2016 menunjukkan bahwa di Indonesia, sekitar 12.000 desa yang mencakup lebih dari 30 juta jiwa belum memiliki akses listrik. Desa-desa ini mengandalkan sumber pencahayaan yang menggunakan minyak tanah dan lilin sehingga penduduknya rentan terhadap bahaya kesehatan, keselamatan, dan lingkungan.
Program KTHE ini merupakan bukti komitmen Philips dalam mewujudkan pencahayaan lebih dari sekadar penerangan bagi masyarakat yang kurang beruntung. Dalam menjalankan program KTHE ini, Philips bermitra dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kopernik yang bergerak di bidang teknologi untuk memberdayakan penduduk di desa terpencil, Philips Lighting telah menciptakan lebih dari 300 titik lampu baru bagi sekitar 11.800 masyarakat di Sulawesi Selatan. RH
Philips Terangi 25 Desa Terpencil Lewat 'Kampung Terang Hemat Energi'
Reviewed by OG Indonesia
on
Kamis, Agustus 03, 2017
Rating: