Foto: Chevron |
Proyek pertama IDD, yaitu Lapangan Bangka telah berproduksi sejak Agustus 2016. Sementara itu, Gendaho-Gehem ditargetkan akan mulai produksi pada 2022.
"Salah satunya adalah membahas terkait perkembangan IDD dan kerjasama penggunaan fasilitas (Floating Production Unit/FPU) Jangrik dengan Eni untuk gas dari Gendalo-Gehem," ujar Jonan yang pada pertemuan tersebut disambut oleh Presiden Chevron North America Exploration and Production, Jeff Shellebarger dan President Chevron Environmental Management Company, Mary Boroughs.
Terkait hal ini, pihak Chevron menyatakan bila produksi Eni Merakes juga masuk ke Jangkrik, maka pada 2029 FPU Jangkrik akan full dan tidak dapat menampung gas dari Gendalo-Gehem.
Lapangan Gehem akan menghasilkan gas 420 juta kaki kubik per hari (mmscfd), sedangkan Gendalo 700 mmscfd. Selain gas, kondensat yang dihasilkan Gendaho-Gehem sekitar 50 ribu barel per hari. Sementara, kapasitas produksi FPU Jangkrik sebesar 450 mmscfd, diharapkan bisa meningkat hingga 800 mmscfd.
Menanggapi hal tersebut, Menteri ESDM akan meminta SKK Migas untuk kembali mendiskusikannya baik dengan Chevron maupun Eni. "Sebagai follow up, saya minta SKK Migas diskusi lagi dengan kedua belah pihak," lanjut Jonan. RH
Bertemu Petinggi Chevron, Menteri ESDM Bahas Proyek IDD Kutai Basin
Reviewed by OG Indonesia
on
Kamis, Juli 27, 2017
Rating: