Foto: Hrp |
VP Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menjelaskan, Pertamina mendapat momentum dengan rencana Pemerintah yang menargetkan 150 SPBU yang harus menjual BBG sampai 2019. Meski bukan yang pertama, SPBG Ecostation Cilandak dan Margonda merupakan respon Pertamina terhadap terbitnya Peraturan Menteri ESDM No 25 Tahun 2017, tertanggal 29 Maret, tentang Percepatan Pemanfaatan Bahan Bakar Gas untuk Transportasi Darat.
“Pembangunan SPBG terintegrasi dengan SPBU merupakan wujud komitmen Pertamina dalam mengimplementasikan Permen ESDM No 25 tahun 2017, yang di antaranya memuat kewajiban menyediakan satu dispenser CNG pada setiap SPBU,” kata Adiatma.
SPBG Ecostation Pertamina merupakan konsep SPBG yang terintegrasi dengan SPBU di mana tersedia satu unit dispenser khusus Envogas, compressed natural gas (CNG) Pertamina.
Dengan beroperasinya SPBG Ecostation Cilandak dan Margonda, total saat ini Pertamina memiliki lima SPBG Ecostation. Tiga lainnya yang telah beroperasi yaitu berlokasi di SPBU Daan Mogot, SPBU Gandaria dan SPBU Mampang.
“Dengan beroperasinya SPBG Ecostation Cilandak dan Margonda yang masing-masing memiliki kapasitas sebesar 0,3 Juta Standar Metrik Kaki Kubik per Hari (MMSCFD) atau setara 10.000 Liter Setara Premium (LSP), diharapkan dapat memenuhi dan melayani kebutuhan BBG CNG baik untuk angkot, taksi, bajaj, dan kendaraan pribadi,” lanjutnya.
Pada tahun ini, Pertamina juga telah mengalokasikan investasi pembangunan dua unit SPBG Ecostation lain di wilayah DKI Jakarta.
Lalu, pada tahun ini juga, Pertamina kembali mendapatkan penugasan dari Kementerian ESDM untuk melaksanakan distribusi konverter kit ke kendaraan umum dan dinas sebanyak 3,000 unit yang salah satu kota penerima konverter kit adalah DKI Jakarta dan Kota Depok. RH
Pertamina Mulai Integrasikan SPBG dengan SPBU Miliknya
Reviewed by OG Indonesia
on
Jumat, Mei 05, 2017
Rating: