Jakarta, OG Indonesia -- PT Pertamina EP yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero), berupaya mengoptimalkan fasilitas produksi di Proyek Pengembangan Paku Gajah untuk mendukung ketahanan energi Indonesia.
Proyek Pengembangan Paku Gajah yang berada di Kabupaten Muara Enim dan Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatra Selatan ini merupakan proyek Pengembangan Gas yang akan memenuhi kebutuhan pasar gas di Sumatra Selatan dan sekitarnya. Hal tersebut dipaparkan pada rangkaian kegiatan IPA (Indonesian Petroleum Association) Convention & Exhibition 2017 di Jakarta.
"Proyek Pengembangan Paku Gajah akan dilengkapi dengan 2 stasiun fasilitas produksi yaitu Stasiun Pengumpul Gas (SPG) Paku Gajah dengan kapasitas produksi gas 45 Juta Kaki Kubik Gas Per Hari (MMSCFD) dan SPG Kuang dengan kapasitas Produksi 25 Juta Kaki Kubik Gas Per Hari (MMSCFD) serta jalur pipa trunkline 12” sepanjang 23 kilometer dari SPG Paku Gajah ke CO2 removal eksisting SPG Merbau," ujar Tri Widyo Kunto General Manager Proyek Pengembangan Paku Gajah.
Selanjutnya, kata Kunto, Gas yang dihasilkan dari SPG Paku Gajah dan SPG Kuang akan disalurkan ke konsumen PGN maupun konsumen lainnya di Sumatera Selatan.
Proyek Pengembangan Paku Gajah memiliki fasilitas Produksi yang lengkap mulai dari memproduksi gas bumi dari sumur Eksplorasi maupun dari sumur Pengembangan.
Beberapa pemboran sumur eksplorasi dilakukan sejak tahun 2010 diproduksikan melalui tahapan Put On Production (POP) dan pada tahun 2013 dilanjutkan dengan pemboran Pengembangan melalui tahapan Plan Of Development (POD) yang telah disetujui SKK Migas pada Juni 2013.
"POD Integrasi phase-1 Paku Gajah dan phase-2 Kuang Selatan telah dilakukan beberapa kegiatan yaitu pemboran 10 sumur Pengembangan, 17 sumur Work Over yang diselesaikan sampai dengan akhir 2016. Adapun pembangunan 2 SPG: Paku Gajah dan Kuang serta pembangunan jalur pipa trunkline 12” sepanjang 23 km dari SPG Paku Gajah ke SPG Merbau telah selesai dikerjakan dan saat ini memasuki tahap Start Up - Commissioning yang dimulai akhir Maret 2017,' papar Kunto.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar gas yang cukup besar di Sumatera Selatan dan untuk memperpanjang masa produksi gas (plateau), Proyek Pengembangan Paku Gajah merencanakan mengembangkan lapangan migas secara terintegrasi di sekitar area Paku Gajah dengan melakukan pemboran Eksplorasi dan Pengembangan berikutnya dan dimasukkan ke dalam tahapan POD phase-2 dan phase-3. RH
Proyek Pengembangan Paku Gajah yang berada di Kabupaten Muara Enim dan Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatra Selatan ini merupakan proyek Pengembangan Gas yang akan memenuhi kebutuhan pasar gas di Sumatra Selatan dan sekitarnya. Hal tersebut dipaparkan pada rangkaian kegiatan IPA (Indonesian Petroleum Association) Convention & Exhibition 2017 di Jakarta.
"Proyek Pengembangan Paku Gajah akan dilengkapi dengan 2 stasiun fasilitas produksi yaitu Stasiun Pengumpul Gas (SPG) Paku Gajah dengan kapasitas produksi gas 45 Juta Kaki Kubik Gas Per Hari (MMSCFD) dan SPG Kuang dengan kapasitas Produksi 25 Juta Kaki Kubik Gas Per Hari (MMSCFD) serta jalur pipa trunkline 12” sepanjang 23 kilometer dari SPG Paku Gajah ke CO2 removal eksisting SPG Merbau," ujar Tri Widyo Kunto General Manager Proyek Pengembangan Paku Gajah.
Selanjutnya, kata Kunto, Gas yang dihasilkan dari SPG Paku Gajah dan SPG Kuang akan disalurkan ke konsumen PGN maupun konsumen lainnya di Sumatera Selatan.
Proyek Pengembangan Paku Gajah memiliki fasilitas Produksi yang lengkap mulai dari memproduksi gas bumi dari sumur Eksplorasi maupun dari sumur Pengembangan.
Beberapa pemboran sumur eksplorasi dilakukan sejak tahun 2010 diproduksikan melalui tahapan Put On Production (POP) dan pada tahun 2013 dilanjutkan dengan pemboran Pengembangan melalui tahapan Plan Of Development (POD) yang telah disetujui SKK Migas pada Juni 2013.
"POD Integrasi phase-1 Paku Gajah dan phase-2 Kuang Selatan telah dilakukan beberapa kegiatan yaitu pemboran 10 sumur Pengembangan, 17 sumur Work Over yang diselesaikan sampai dengan akhir 2016. Adapun pembangunan 2 SPG: Paku Gajah dan Kuang serta pembangunan jalur pipa trunkline 12” sepanjang 23 km dari SPG Paku Gajah ke SPG Merbau telah selesai dikerjakan dan saat ini memasuki tahap Start Up - Commissioning yang dimulai akhir Maret 2017,' papar Kunto.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar gas yang cukup besar di Sumatera Selatan dan untuk memperpanjang masa produksi gas (plateau), Proyek Pengembangan Paku Gajah merencanakan mengembangkan lapangan migas secara terintegrasi di sekitar area Paku Gajah dengan melakukan pemboran Eksplorasi dan Pengembangan berikutnya dan dimasukkan ke dalam tahapan POD phase-2 dan phase-3. RH
Pertamina EP Optimalkan Fasilitas Produksi Gas Paku Gajah
Reviewed by OG Indonesia
on
Kamis, Mei 18, 2017
Rating: