Jakarta, OG Indonesia -- SKK Migas dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menandatangani nota kesepahaman, atau Memorandum of Understanding (MoU), yang memberikan dasar bagi dua lembaga ini untuk membangun kerja sama untuk pengkajian dan penerapan teknologi di bidang pengelolaan kegiatan usaha hulu migas.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Kepala BPPT Unggul Priyanto pada Senin (10/04) di Jakarta.
“Teknologi dari BPPT pasti dapat membawa manfaat bagi industri hulu migas. Mudah-mudahan hari ini menjadi langkah awal kerja sama keseluruhan hulu migas dan BPPT dapat berjalan dengan baik,” ujar Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi.
Amien menambahkan, dari zaman dulu BPPT, sudah banyak berinteraksi dengan industri hulu migas. Misalnya saat B.J Habibie menjadi presiden, sempat ada gagasan dari BPPT untuk menciptakan teknologi untuk mengatasi CO2 di Blok Natuna D Alpha.
“Karena itu, kalau dari dulu BPPT sudah banyak interaksi dengan hulu migas, mengapa tidak kita teruskan,” ujarnya.
Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan BPPT memiliki beberapa kedeputian yang berhubungan dengan energi, lingkungan, dan manufaktur.
Sebelumnya, instansi ini sudah pernah bekerja sama dengan kontraktor hulu migas, yaitu untuk teknologi bioremediasi yang diaplikasikan di Chevron. Dia percaya ke depan akan semakin banyak teknologi yang bisa dimanfaatkan industri hulu migas.
"Saya percaya bahwa MoU ini tidak hanya berhenti dalam penandatanganan tapi dapat direalisasikan dalam kerja sama konkret," ucapnya. RH
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Kepala BPPT Unggul Priyanto pada Senin (10/04) di Jakarta.
“Teknologi dari BPPT pasti dapat membawa manfaat bagi industri hulu migas. Mudah-mudahan hari ini menjadi langkah awal kerja sama keseluruhan hulu migas dan BPPT dapat berjalan dengan baik,” ujar Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi.
Amien menambahkan, dari zaman dulu BPPT, sudah banyak berinteraksi dengan industri hulu migas. Misalnya saat B.J Habibie menjadi presiden, sempat ada gagasan dari BPPT untuk menciptakan teknologi untuk mengatasi CO2 di Blok Natuna D Alpha.
“Karena itu, kalau dari dulu BPPT sudah banyak interaksi dengan hulu migas, mengapa tidak kita teruskan,” ujarnya.
Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan BPPT memiliki beberapa kedeputian yang berhubungan dengan energi, lingkungan, dan manufaktur.
Sebelumnya, instansi ini sudah pernah bekerja sama dengan kontraktor hulu migas, yaitu untuk teknologi bioremediasi yang diaplikasikan di Chevron. Dia percaya ke depan akan semakin banyak teknologi yang bisa dimanfaatkan industri hulu migas.
"Saya percaya bahwa MoU ini tidak hanya berhenti dalam penandatanganan tapi dapat direalisasikan dalam kerja sama konkret," ucapnya. RH
SKK Migas dan BPPT Kerja Sama Pengembangan Teknologi Migas
Reviewed by OG Indonesia
on
Selasa, April 11, 2017
Rating: