Jakarta, OG Indonesia -- Harga minyak dunia yang ideal untuk menjalankan kegiatan di industri hulu dan hilir migas di Indonesia adalah pada kisaran angka USD50-USD60 per barel.
Hal tersebut dikatakan oleh mantan Gubernur Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dari Indonesia Widhyawan Prawiraatmadja. "Kita punya industri migas yang sangat tergantung pada level harga minyak, jadi kalau harga minyaknya turun kita agak repot," ucap Widhyawan dalam acara Energi Kita di Jakarta, Minggu (15/01).
Sementara di sisi lain, kalau harga minyak terlalu tinggi akan berdampak pada beban subsidi harga BBM yang terlalu besar yang harus ditanggung negara. "Kita nett oil importer sehingga pada saat menaikkan harga (BBM) susah," terangnya.
"Indonesia membutuhkan harga yang kurang lebih di tengah, sekitar USD50-USD60. Tidak terlalu tinggi sehingga tidak perlu disubsidi banyak-banyak," papar Widhyawan.
Ia pun mengharapkan industri migas di Indonesia agar dapat menyesuaikan diri, paling tidak dengan harga minyak sekitar USD50 per barel. "Kita berharap mereka sudah adjust supaya mereka lebih lean, lebih ekonomis, sehingga mereka bisa survive di angka 50," tuturnya.
Widhyawan pun menyimpulkan bahwa kondisi harga minyak dunia pada saat ini sudah cukup moderat bagi Indonesia. "Jadi angka 50-60 itu cukup moderat. Sehingga keberanian OPEC untuk me-maintain harga itu menjadi cukup strategis (bagi Indonesia)," pungkasnya. RH
Hal tersebut dikatakan oleh mantan Gubernur Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dari Indonesia Widhyawan Prawiraatmadja. "Kita punya industri migas yang sangat tergantung pada level harga minyak, jadi kalau harga minyaknya turun kita agak repot," ucap Widhyawan dalam acara Energi Kita di Jakarta, Minggu (15/01).
Sementara di sisi lain, kalau harga minyak terlalu tinggi akan berdampak pada beban subsidi harga BBM yang terlalu besar yang harus ditanggung negara. "Kita nett oil importer sehingga pada saat menaikkan harga (BBM) susah," terangnya.
"Indonesia membutuhkan harga yang kurang lebih di tengah, sekitar USD50-USD60. Tidak terlalu tinggi sehingga tidak perlu disubsidi banyak-banyak," papar Widhyawan.
Ia pun mengharapkan industri migas di Indonesia agar dapat menyesuaikan diri, paling tidak dengan harga minyak sekitar USD50 per barel. "Kita berharap mereka sudah adjust supaya mereka lebih lean, lebih ekonomis, sehingga mereka bisa survive di angka 50," tuturnya.
Widhyawan pun menyimpulkan bahwa kondisi harga minyak dunia pada saat ini sudah cukup moderat bagi Indonesia. "Jadi angka 50-60 itu cukup moderat. Sehingga keberanian OPEC untuk me-maintain harga itu menjadi cukup strategis (bagi Indonesia)," pungkasnya. RH
Harga Minyak USD50-an Per Barel Paling Ideal untuk Indonesia
Reviewed by OG Indonesia
on
Senin, Januari 16, 2017
Rating: