Foto: chandra-asri.com |
Penandatanganan kontrak dilakukan pada Senin, 23 Januari 2017, dengan total nilai investasi untuk proyek ekspansi Butadiene diperkirakan akan mencapai USD 42 juta dengan penyelesaian proyek dan mulai beroperasinya pabrik diharapkan pada kuartal ketiga 2018.
"Ekspansi ini akan meningkatkan kapasitas produksi Butadiene sampai dengan 37%," demikian keterangan tertulis Chandra Asri di situs resminya, Selasa (24/01).
Pasca ekspansi Cracker yang rampung pada tahun 2015, sekarang Chandra Asri memiliki kelebihan produksi Mixed C4 sebagai hasil dari peningkatan produksi Naphtha Cracker hingga 42%. Mixed C4 digunakan sebagai bahan baku untuk pabrik Butadiene dalam memperoduksi Butadiene yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan baku untuk pabrik karet sintetis Chandra Asri yang akan datang.
"Oleh karena itu, untuk menambah nilai dari kelebihan produksi Mixed C4, Perseroan (Chandra Asri) memutuskan untuk memulai ekspansi kapasitas pabrik Butadiene," lanjut keterangan perusahaan.
Sebelumnya, PBI juga telah menandatangani perjanjian dengan Lummus Technology Inc, sebuah perusahaan CB&I, yang merupakan penyedia terkemuka teknologi dan infrastruktur untuk industri energi dari Amerika Serikat. Perjanjian tersebut adalah untuk lisensi dan desain teknik dari teknologi BASF/Ekstraksi Butadiene untuk ekspansi produksi Butadiene pada kompleks Naphtha Crackers yang ternitegrasi di Cilegon, Banten.
PBI saat ini mengoperasikan pabrik Butadienenya di Cilegon dengan total kapasitas 100KTA dengan lisensi berbasis Jerman, BASF. Pasca ekspansi, kapasitas produksi tahunan Butadiene akan meingkat dari 100KTA menjadi 137KTA. RH
Chandra Asri Tambah Kapasitas Produksi Pabrik Butadiene hingga 37%
Reviewed by OG Indonesia
on
Rabu, Januari 25, 2017
Rating: