Konsumsi Listrik Natal dan Tahun Baru Diperkirakan Turun Hingga 24%

Foto: Hrp
Depok, OG Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan bersama Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman berkunjung ke PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Jawa-Bali di Gandul, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (24/12), dalam rangka meninjau kondisi kelistrikan untuk menghadapi peringatan Hari Raya Natal 25 Desember 2016 dan pergantian tahun 2016 ke 2017.

Kunjungan ini disambut oleh Direktur Human Capital Management (HCM) PLN Muhamad Ali, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) PLN Nasri Sebayang, Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Haryanto W.S., dan beberapa General Manager (GM) di wilayah Jawa.

Sesaat setelah mengunjungi Gardu Induk PLN P2B, Jonan mengatakan, penurunan beban puncak menjadi hal lumrah terjadi saat hari besar nasional. "Pada saat Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru, serta hari besar lainnya penggunaan listrik memang berkurang khususnya pada perkantoran atau industri. Hal ini mempengaruhi tinggi dan rendahnya beban puncak kelistrikan," tutur Jonan.

Senada dengan Jonan, PLN sudah memperhitungkan pemakaian listrik pada beban puncak saat peringatan Hari Raya Natal 25 Desember 2016 dan pada pergantian tahun 2016 ke 2017 diproyeksikan berkurang hingga 18-24% dibandingkan pada kondisi pemakaian listrik di hari kerja biasa. 

Beban puncak saat Natal tahun ini diperkirakan turun sebesar 18%, bahkan beban puncak saat pergantian tahun turun lebih besar lagi yakni sebesar 24%, dibandingkan dengan beban puncak di bulan Oktober 2016 yang berada pada besaran 25.051 MW (Megawatt).

“Kondisi ini terjadi karena pada dua hari tersebut industri yang mengkonsumsi tenaga listrik sangat besar dan perkantoran serta pusat-pusat bisnis berhenti beroperasi alias libur,” kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka.

Made lebih jauh menjelaskan, berdasarkan kondisi tersebut, pasokan tenaga listrik selama periode Natal dan Tahun Baru kali ini pada sistem kelistrikan Jawa-Bali berada pada kondisi cukup. Artinya beban puncak lebih kecil dari daya mampunya sehingga menghasilkan cadangan listrik (reserve margin) yang cukup besar.

Untuk kondisi kelistrikan di Jawa Bali, saat ini Beban Puncak (BP) mencapai 25.051 MW. Kondisi beban puncak siang hari sebesar 24.134 MW dan Reserve Margin sebesar 32.34%. Pada saat malam Natal  2016 diperkirakan beban puncak mencapai 20.386 MW terjadi pada pukul 19.00 WIB.

Sedangkan beban puncak pada 1 Januari 2017 diperkirakan sebesar 18.903 MW pada pukul 19.00 WIB malam hari. Untuk beban puncak pada 1 Januari 2017 siang, diperkirakan sebesar 16.882 MW terjadi pukul 13.30 WIB. 

PLN memperkirakan secara umum beban puncak kelistrikan Jawa Bali pada tahun 2017 akan mencapai 26.053 MW (tumbuh 4.0%).


Foto: PLN
PLN Buka Posko Siaga Listrik Natal dan Tahun Baru

Meskipun memiliki cadangan pasokan listrik sebesar diatas 30 persen untuk Jawa Bali, PLN tetap berupaya menjaga kontinuitas pasokan daya listrik secara optimal. 

Seperti di wilayah Jakarta, piket siaga petugas PLN dan penguatan khusus diberlakukan mulai tanggal 22 Desember 2016 sampai dengan 07 Januari 2017. 

“Selama periode tersebut, PLN Distribusi Jakarta tidak merencanakan pemadaman aliran listrik untuk kepentingan pembangunan jaringan, rehabilitasi dan atau pemeliharaan jaringan tenaga listrik, berkaitan dengan malam pergantian tahun,” ungkap Made.

Untuk mengantisipasi percepatan pemulihan terhadap kemungkinan terjadinya gangguan jaringan, sejumlah langkah operasional sudah dipersiapkan PLN, diantaranya menyiapkan 14 Unit Gardu Bergerak (UGB), 8 Unit Kabel Bergerak ( UKB), 16 Unit Trafo Bergerak (UTB) dan 13 Genset Mobile  yang didukung oleh kekuatan petugas piket pelayanan teknik sebanyak 1200 personil, 60 regu unit mobile dan 90 motor Unit Layanan Cepat (ULC).

PLN Distribusi Jakarata melakukan siaga penuh pada setiap Posko Pelayanan Teknik pada 16 wilayah selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Posko-posko tersebut dapat dihubungi melalui Contact Center 123 dari telepon rumah maupun (021) 123 dari telepon seluler, Facebook PLN123

“Adapun daerah-daerah yang menjadi pantauan khusus saat Natal yaitu Gereja Katedral dan 228 gereja-gereja lain di Jakarta. Sedangkan untuk malam tahun baru yaitu Monumen Nasional (Monas), Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), media-media elektronik yang menyiarkan pesta malam pergantian tahun, hotel, kantor kepolisian, dan kantor PLN,” pungkas Made. RH
Konsumsi Listrik Natal dan Tahun Baru Diperkirakan Turun Hingga 24% Konsumsi Listrik Natal dan Tahun Baru Diperkirakan Turun Hingga 24% Reviewed by OG Indonesia on Sabtu, Desember 24, 2016 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.