Hal tersebut terlihat dalam seminar untuk media, yang diselenggarakan oleh Rosatom bersama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) yang diadakan di Russian Center of Science and Culture, Jakarta, Selasa (11/10). Acara ini dibuka oleh Perwakilan Rossotrudnichestvo dan Direktur Russian Center of Science and Culture Jakarta Vitaly Glinkin bersama dengan Kepala Batan Djarot Sulistitio Wisnubroto.
“Rusia merupakan pemimpin di bidang industri nuklir dunia, yang juga mitra tradisional Indonesia. Oleh Karena itu, kerjasama dari negara kita di bidang penggunaan energi nuklir untuk kebutuhan perdamaian cukup logis. Menurut pendapat saya, hari ini ada potensi besar untuk pelaksanaan proyek-proyek kerjasama baru di daerah ini. Dan saya berharap Indonesia akan mengambil langkah-langkah aktif dalam hal ini,” kata Vitaly Glinkin.
Sementara menurut Kepala Batan Djarot S. Wisnubroto, Indonesia sangat memerlukan energi nuklir, di samping karena kebutuhan listrik yang besar juga guna mengurangi emisi CO2 sebesar 30% pada awal 2030 tanpa mengurangi pertumbuhan industri
“Kami melihat bahwa tanpa keputusan untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir, akan sangat sulit bagi pemerintah untuk mencapai target kapasitas pembangkit listrik baru," ungkapnya. "Meskipun memiliki pendapat yang berbeda, namun Indonesia telah lama siap untuk tenaga nuklir, kita memiliki sumberdaya manusia dan teknologi yang tepat,” sambung Djarot.
Profesor dari Russian National Research Nuclear University MEPhI Dmitry Samokhin, menegaskan bahwa teknologi nuklir modern yang dikembangkan Rusia pada saat ini mempunyai pendekatan utama dari sisi penyediaan keamanan energi nuklir, seperti reaktor VVER.
“Teknologi Nuklir modern itu aman, dan telah terbukti lebih dari 50 tahun bebas kecelakaan dengan reaktor VVER yang beroperasi di seluruh dunia, dari luar lingkar Arktik ke ujung selatan India. Baru-baru ini, di Rusia, kami telah menugaskan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama dari generasi 3+ dengan reaktor VVER-1200. Reaktor ini terlindungi dari segala bencana alam yang mungkin, dan tidak hanya memenuhi persyaratan pasca-Fukushima,” jelas Samokhin.
Ditambahkan Samokhin, jika membandingkan atom dengan sumber energi lainya, maka pembangkit listrik tenaga nuklir tidak hanya menyediakan pembangkit listrik beban-dasar dengan biaya yang bisa diprediksi, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap lingkungan yang lebih hijau.
Diceritakan olehnya, selama 60 tahun beroperasi, pembangkit listrik tenaga nuklir yang telah dibangun oleh Rosatom di Rusia dan di negara-negara lainnya telah membantu untuk menghindari lebih dari 15 miliar ton emisi CO2."Itu kira-kira sama dengan volume dari seluruh emisi CO2 dari Tiongkok untuk 2 tahun, atau dari negara-negara Asia lainnya selama 4 tahun," pungkas Samokhin. RH
Rusia Promosi Energi Nuklir yang Aman ke Indonesia
Reviewed by OG Indonesia
on
Rabu, Oktober 12, 2016
Rating: