Menko Perekonomian Darmin Nasution membuka JILSE 2016 di mana dalam acara tersebut diresmikan 17 PLB baru. Foto: Ridwan Harahap |
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi dalam acara Jakarta International Logistics Summit & Expo (JILSE) 2016 di JIExpo, Jakarta, Rabu (19/10).
PLB merupakan salah satu dari paket kebijakan ekonomi Jilid II yang bertujuan untuk mendukung distribusi logistik yang murah dan efisien, mendukung pertumbuhan industri dalam negeri, serta menjadikan Indonesia sebagai hub logistik Asia Pasifik.
"PLB membuat biaya logistik lebih efisien, indikatornya adalah adanya penghematan biaya timbun yang rata-rata berkisar 25 persen," kata Heru.
"Lalu untuk barang-barang migas yang selama ini mekanismenya kita kenal dalam bentuk cost recovery, terjadi penghematan sekitar Rp 300 miliar lebih," sambungnya. Heru membeberkan, penghematan tersebut diperoleh dari kegiatan penimbunan barang-barang migas khususnya rig.
Di samping itu hadirnya PLB juga dapat memberikan pasokan barang kepada industri nasional secara lebih cepat. Demikian pula dari kegiatan dwelling time di pelabuhan bisa dilakukan lebih cepat. "Dwelling time statistiknya adalah 1,2 hari. Ini dampaknya sudah mulai terlihat meski PLB baru berjalan enam bulan," terang Heru.
Seperti diketahui, pemerintah telah membangun 11 PLB yang diluncurkan bulan Maret 2016 lalu. Dan dalam ajang JILSE 2016 di JIExpo, Jakarta, diresmikan kembali 17 PLB baru sehingga total sudah ada 28 PLB sekarang. "Kami yakin PLB ini akan mendapat tanggapan yang positif dari para pelaku usaha," pungkasnya. RH
Pusat Logistik Berikat Hemat Cost Recovery Rp 300 Miliar
Reviewed by OG Indonesia
on
Rabu, Oktober 19, 2016
Rating: