Presiden Jokowi meneka tombol tanda peresmian 6 infrastruktur kelistrikan di Papua dan Papua Barat, Foto: PLN |
Keenam infrastruktur kelistrikan tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air Orya Genyem 2 x 10 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Prafi 2 x 1, 25 MW, Saluran Udara Tegangan Tinggi 70 kilo Volt Genyem – Waena – Jayapura sepanjang 174,6 kilo meter sirkit, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilo Volt Holtekamp - Jayapura sepanjang 43,4 kilo meter sirkit, Gardu Induk Waena – Sentani 20 Mega Volt Ampere dan Gardu Induk Jayapura 20 Mega Volt Ampere.
Dalam sambutannya Presiden menyampaikan tantangan yang harus dihadapi oleh PLN untuk melistriki Papua dan Papua Barat.
"Saya mengerti bahwa berat membangun infrastruktur kelistrikan di Papua dan Papua Barat, terutama masalah topografi, namun saya akan terus memberikan semangat agar PLN mempercepat seluruh pembangunan infrastruktur listrik di Papua dan Papua Barat," kata Jokowi.
Keberhasilan pengoperasian enam infrastruktur kelistrikan ini penting untuk sistem Papua dan Papua Barat, mengingat kebutuhan akan listrik yang terus meningkat di kedua provinsi tersebut. Khusus untuk SUTT 70 kV yang terbentang dari Orya Genyem hingga Jayapura terdiri dari 323 tower.
Topografi Papua yang berbukit dan aksesbilitas yang minim merupakan tantangan tersendiri bagi PLN pada saat pembangunan infratruktur tersebut, namun berkat kerja keras PLN dan bantuan dari semua stakeholder, masyarakat dan Pemda setempat SUTT 70 kV dari Orya genyem- Waena- Jayapura dan SUTT 70 kV Holtekam – Jayapura berhasil diselesaikan pengerjaannya.
Keberadaan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan di Papua dan Papua Barat merupakan bukti komitmen PLN mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan sebagai sumber tenaga listrik hingga 23 % pada tahun 2025.
“Kami harap dengan adanya 6 infrastruktur kelistrikan baru di Papua dan Papua Barat ini bisa menambah keandalan sistem kelistrikan di Papua, sebagai bentuk perhatian kami untuk Papua, kami saat ini tengah membangun pembangkit baru berkapasitas total 253 MW yang tersebar di 13 titik di Papua dan Papua Barat, transmisi sepanjang 246 kilo meter sirkit dan 8 gardu induk dengan nilai investasi Rp 7 Triliun,” ujar Direktur Utama PLN Sofyan Basir .
Sofyan menambahkan, seluruh proyek tersebut ditargetkan selesai pada 2019, nantinya jika seluruh proyek tersebut selesai maka kapasitas di Papua dan Papua Barat akan meningkat 2 kali lipat di 2019 dan PLN siap untuk menyukseskan acara PON 2020 di Papua.
Gubernur Papua Lukas Enembe mengapresiasi peresmian enam infrastruktur kelistrikan yang dilakukan langsung oleh Presiden.
"Ketersediaan energi listrik sangat strategis karena sangat berdampak pada perkembangan investasi daerah dan perekonomian masyarakat," ungkap Lukas Enembe.
Saat ini, kondisi kelistrikan di Papua dan Papua Barat mempunyai total daya mampu 294 MW, dengan beban puncak 242 MW, pertumbuhan beban rata-rata 8% pertahun, dan jumlah pelanggan sebanyak 521 ribu pelanggan.
Dengan diresmikannya 6 infrastruktur kelistrikan Papua dan Papua Barat tentunya akan mengurangi masalah kurangnya pasokan listrik di kedua provinsi tersebut. Masalah listrik adalah masalah yang dihadapi semua provinsi di Indonesia karena saat Presiden berkunjung ke suatu daerah, masalah pertama yang disampaikan warga adalah kondisi "byarpet". RH
Presiden Resmikan 6 Infrastruktur Kelistrikan di Tanah Papua
Reviewed by OG Indonesia
on
Senin, Oktober 17, 2016
Rating: