Jakarta, OG Indonesia-- Harga minyak dunia naik 3% lebih pada perdagangan Senin, setelah negara-negara produsen terbesar minyak terbesar dunia melakukan pertemuan di Algeria. Pertemuan membahas cara untuk mendukung harga minyak naik.
Negara produsen minyak yang tergabung dalam The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan juga produsen di luar OPEC, pimpinan Rusia, melakukan pertemuan di Algeria pada 26-28 September, untuk menangani melimpahnya pasokan minyak dunia yang membuat harganya turun dalam 2 tahun terakhir.
"Kecuali ada pemangkasan produksi yang besar dari OPEC, saya pikir semua (harga) akan kembali ke posisi semula lagi," kata Analis, Tariq Zahir, dilansir dari Reuters, Selasa (27/9/2016).
Pada perdagangan Senin (26/9/2016) harga kontrak berjangka minyak jenis Brent naik US$ 1,46/barel (3,2%) ke US$ 47,35/barel. Sementara harga kontrak minyak jenis West Texas Intemediate (WTI) naik US$ 1,45/barel (3.3%) ke US$ 45,93/barel.
Rencana menahan laju produksi minyak oleh OPEC sebenarnya sudah terjadi lama, sejak 18 April sudah ada pertemuan anggota OPEC di Doha. Pertemuan tersebut sempat membuat harga minyak naik ke atas US$ 40/barel. Namun rencana itu tak kunjung terealisasi.
Muncul skeptisme di kalangan pelaku pasar minyak terkait pertemuan di Algeria ini.
Produksi minyak dunia cukup tinggi, di Agustus, negara anggota OPEC memproduksi minyak sebanyak 33,24 juta barel per hari. Sementara Rusia memproduksi 11,75 juta barel per hari, atau merupakan angka tertingginya.
Negara produsen minyak yang tergabung dalam The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan juga produsen di luar OPEC, pimpinan Rusia, melakukan pertemuan di Algeria pada 26-28 September, untuk menangani melimpahnya pasokan minyak dunia yang membuat harganya turun dalam 2 tahun terakhir.
"Kecuali ada pemangkasan produksi yang besar dari OPEC, saya pikir semua (harga) akan kembali ke posisi semula lagi," kata Analis, Tariq Zahir, dilansir dari Reuters, Selasa (27/9/2016).
Pada perdagangan Senin (26/9/2016) harga kontrak berjangka minyak jenis Brent naik US$ 1,46/barel (3,2%) ke US$ 47,35/barel. Sementara harga kontrak minyak jenis West Texas Intemediate (WTI) naik US$ 1,45/barel (3.3%) ke US$ 45,93/barel.
Rencana menahan laju produksi minyak oleh OPEC sebenarnya sudah terjadi lama, sejak 18 April sudah ada pertemuan anggota OPEC di Doha. Pertemuan tersebut sempat membuat harga minyak naik ke atas US$ 40/barel. Namun rencana itu tak kunjung terealisasi.
Muncul skeptisme di kalangan pelaku pasar minyak terkait pertemuan di Algeria ini.
Produksi minyak dunia cukup tinggi, di Agustus, negara anggota OPEC memproduksi minyak sebanyak 33,24 juta barel per hari. Sementara Rusia memproduksi 11,75 juta barel per hari, atau merupakan angka tertingginya.
Lompat 3 Persen, Pertemuan OPEC Pengaruhi Harga Minyak
Reviewed by OG Indonesia
on
Selasa, September 27, 2016
Rating: