Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka peringatan Hari Listrik Nasional. Foto: Kementerian ESDM |
Jakarta, OG Indonesia -- Bersamaan dengan Acara Seminar dan Pameran Hari Listrik Nasional ke-71 hari ini, Rabu (28/09), Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla didampingi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jarman serta Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir meluncurkan Program PLTU Nasional.
Program PLTU Nasional merupakan program peningkatan tingkat kandungan lokal komponen dalam negeri di sektor ketenagalistrikan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas kurang dari 100 MW. “Yang 100 MW diharapkan itu sebanyak mungkin diproduksi di dalam negeri. Dan 100 MW ke bawah ini perlu dibangun di Jawa dan Sumatera,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jarman usai mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla mencanangkan Program PLTU Nasional pagi tadi di JCC Jakarta.
Jarman mengharapkan dengan pencanangan program ini maka penyerapan komponen dalam negeri di sektor pembangkit ketenagalistrikan dapat lebih maksimal. “Perusahaan nasional saat ini kan sudah mampu memproduksi boiler lalu turbin juga sudah mulai. Lalu komponen-komponen lain juga sudah diproduksi di dalam negeri, jadi diharapkan seluruhnya dapat diproduksi di dalam negeri semua,” harap Jarman.
Pamerintah akan mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sektor ESDM baik kelistrikan, minyak dan gas serta mineral dan batubara. Peningkatan TKDN diharapkan akan menggairahkan industri dalam negeri yang pada akhirnya akan meningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia. PT PLN (Persero) telah menyiapkan strategi untuk mempermudah konten lokal pada pembangkit-pembangkit listrik dan PLN siap memberikan insentif bagi perusahaan-perusahaan dalam negeri yang mengembangkan pembangkit listrik seperti kemudahan mengikuti tender selanjutnya.
Saat ini sedikitnya terdapat 201 unit PLTU skala kecil dan menengah yang terdiri dari 30 unit PLTU 100 MW, 37 Unit PLTU 50 MW, 37 Unit PLTU 25 MW dan 72 Unit PLTU di bawah 25 MW dengan kapasitas total 6.550 MW. Pembangunan PLTU skala kecil dan menengah ini membutuhkan dana investasi lebih dari Rp 150 triliun.
Berdasarkan data yang dimiliki PLN yang mengacu pada Kementerian Perindustrian terkait kemampuan pabrikan dan kontraktor dalam negeri, hampir seluruh komponen pembangkit tersebut dapat dibuat dalam negeri. Hanya beberapa komponen saja yang masih harus diimpor yaitu generator dan turbin. Bila 50% dari pembangkit skala menengah dan kecil tersebut dibuat di dalam negeri, secara langsung akan menghidupkan lebih dari 14 perusahaan BUMN Strategis yang sebelumnya memiliki utilitas rendah dan lebih dari 190 perusahaan swasta. RH
Buka Peringatan Hari Listrik Nasional, Wapres Canangkan Program PLTU Nasional
Reviewed by OG Indonesia
on
Rabu, September 28, 2016
Rating: