Jakarta, OG Indonesia-- PT PLN (Persero) diminta bersikap adil dan transparan dalam menetapkan pemenang tender proyek PLTGU Jawa I berkapasitas 1.600 MW.Hal itu disampaikan pengamat energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Menurut mantan anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas ini, keterlibatan anak usaha PLN yakni PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) sebagai peserta tender juga mesti disikapi PLN secara transparan dan tidak memihak."Jangan sampai, PLN memihak PJB karena anak usaha sendiri," ujar Fahmy.
Dia juga mengingatkan jika memang nanti PJB yang memenangkan tender, tidak ada unsur bahwa PJB anak usaha PLN, tetapi memang karena faktor kompeten dan rekam jejak yang bagus.
"Proyek ini nilainya sampai dua miliar dolar AS dan PLN harus fair dan transparan menentukan pemenangnya," katanya.
Namun demikian, kalau indikatornya kompentesi dan rekam jejak maka konsorsium Pertamina-Marubeni-General Electric (GE)-Samsung justru sedikit lebih unggul dibandingkan PJB yang menggandeng Mitsubishi dan PT Rukun Raharja.
"Kemampuan Marubeni dan GE yang punya track record dalam pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik, dipadukan dengan BUMN nasional Pertamina sudah menjamin kehandalan konsorsium itu," jelas Fahmy.
GE juga akan menyediakan teknologi pembangkitan listrik gas terbaru yang lebih efisien. Oleh karena itu, Fahmi meminta PLN mesti memilih pemenang tender yang memang benar-benar terbaik.
"Kalau tidak, maka di samping bisa menjadi temuan BPK, potensi proyek mangkrak akan terjadi kalau PLN memaksakan pemenang tender yang tidak 'qualified'," beber Fahmy
Lebih lanjut, Fahmy juga menyoroti perubahan skema tender dari sebelumnya terintegrasi dengan pasokan gas menjadi terpisah dikarenakan PLN sudah menyediakan gas dari Kilang Tangguh, Papua. Perubahan skema pasokan gas yang mendekati akhir tender itu mengakibatkan tengat waktu penutupan tender diperpanjang. Tender proyek PLTGU Jawa 1 diikuti empat peserta tender yakni PT Adaro Indonesia Tbk bermitra dengan perusahaan asal Singapura Sembcorp dan konsorsium PT Medco Power bersama perusahaan asal Qatar Nebras Power.
Lalu, Pertamina yang menggandeng perusahaan asal Jepang, Marubeni Corporation ditambah General Electric (GE) dan Samsung. Serta, terakhir PJB yang berkonsorsium dengan Mitsubishi dan PT Rukun Raharja Tbk. Pembangkit dengan kebutuhan gas 250 MMSCFD tersebut merupakan bagian proyek 35.000 MW oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Berpotensi Mangkrak, PLN Diminta Transparan Dalam Tender PLTGU Jawa I
Reviewed by OG Indonesia
on
Selasa, September 13, 2016
Rating: