JOB Tomori Bekali Nelayan dengan Lampu LED Pengumpul Ikan

General Manager JOB Tomori Judha
Sunarianto menerima penghargaan dari
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Foto: Ridwan Harahap

Jakarta, OG Indonesia -- Joint Operating Body Pertamina - Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) sebagai perusahaan migas yang berinvestasi di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa-desa sekitar wilayah operasi. Salah satunya lewat pemanfaatan teknologi lampu pengumpul ikan yang diberikan kepada masyarakat sekitar yang kebanyakan bermata pencaharian sebagai nelayan.

"JOB Tomori turut serta dalam mewujudkan cita-cita poros maritim melalui pengembangan wilayah pesisir di wilayah operasi kami," terang Judha Sumarianto, General Manager JOB Tomori dalam acara Forum Nasional Mitra Pengguna Teknologi Perikanan (Formitan) di Gedung Mina Bahari III, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin (22/08).

Dikatakan Judha, JOB Tomori telah bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam teknologi perikanan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi LEDikan (lampu pengumpul ikan). 

Teknologi LEDikan tersebut sudah disebarkan JOB Tomori kepada para nelayan sejak tahun 2015 dan berguna untuk menangkap ikan. Di samping itu ada juga alat penangkap gurita yang diberikan kepada para nelayan. 

Atas kepeloporannya sebagai pengguna teknologi LED dalam proses pemberdayaan masyarakat nelayan di sekitar area operasi perusahaannya, JOB Tomori pun mendapatkan penghargaan dari pihak KKP.

"JOB Tomori mengajak teman-teman KKKS untuk bergabung sehingga penggunaan teknologi dalam pengembangan masyarakat dapat dilaksanakan langsung oleh masyarakat, pemerintah dan perusahaan," ujar Judha.

Ditambahkan oleh Muliawan Haji, Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas bahwa saat ini memang terdapat 292 Wilayah Kerja Migas di Indonesia. Di mana sekitar 47% memiliki wilayah operasi migas di daerah offshore. 

"Itu tentunya ada lebih dari 100 KKKS di lepas pantai di seluruh Indonesia," terangnya. Karena itu menurutnya pengembangan masyarakat sekitar wilayah offshore juga harus dilakukan terutama untuk para nelayan.

"Ekonomi nelayan belum terlalu maju. Ini harus kita dorong supaya bisa tumbuh dan berkembang," tutup Muliawan. RH