Bambang Herutomo, Direktur Utama PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki) Foto: Ridwan Harahap |
Tangerang Selatan, OG
Indonesia – PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki) berusaha memperbaiki keuangan
perusahaannya yang sempat goyang beberapa tahun terakhir. Inuki pun siap fokus
pada bidang usaha radioisotop untuk industri yang permintaannya cukup banyak
sekarang ini.
Dikatakan oleh Bambang Herutomo, Direktur Utama Inuki yang
baru saja diangkat pada 8 Agustus 2016 lalu, bahwa permintaan akan radioisotop
dari industri memang sangat banyak pada saat ini. “Itu kayak kacang goreng
karena demand-nya jauh lebih besar
daripada suplai,” ungkap Bambang Herutomo kepada OG Indonesia di Gedung 71 Batan, di Komplek Puspiptek Serpong, Tangerang
Selatan, Selasa (23/08). “Ke depan untuk memperbaiki cash flow Inuki, kita akan masuk ke usaha radioisotop untuk
industri,” tambahnya.
Selama ini produksi radioisotop Inuki sudah banyak
dimanfaatkan terutama untuk kepentingan kesehatan. Untuk kesehatan, radioisotop
adalah unsur yang dibuat menjadi radioaktif dan pancaran radiasinya
dimanfaatkan sebagai alat untuk merunut/melacak lokasi sumber penyakit dan
kelainan morfologi dan fungsi organ.
“Selama ini kami telah banyak membantu masyarakat karena
bisnis kami di bidang radioisotop untuk kesehatan. Walaupun bisnis tersebut
secara ekonomis kurang menguntungkan karena kami ambil keuntungan yang sangat
kecil untuk menolong masyarakat Indonesia yang membutuhkan,” beber Bambang. Di
samping itu Inuki juga telah mengekspor produksi radioisotopnya ke luar negeri
seperti ke Bangladesh, Filipina, Vietnam, Thailand, sampai Tiongkok.
Karena itu untuk produksi radioisotopnya memerlukan pasokan
produksi dari reaktor yang berkelanjutan. Sayangnya, seperti diceritakan Bambang,
saat ini reaktor yang digunakan Inuki tidak bisa berproduksi secara kontinyu. “Ada
permasalahan, reaktor yang kita gunakan saat ini, ada satu dan itu tidak bisa
beroperasi secara kontinyu selama satu tahun,” ungkapnya.
Sehingga pada saat ini dari Reaktor Serba Guna G.A.
Siwabessy di Serpong, Tangerang Selatan, Inuki hanya bisa memenuhi sekitar 60%
permintaan radioisotop. “Sisanya kita mengimpor dari Australia,” ujarnya.
Karena impor itulah kenapa keuangan Inuki menjadi kurang baik beberapa tahun
terakhir, mengingat nilai tukar rupiah yang melemah. “Itulah dinamika dalam
bisnis,” tegasnya.
Karena itu untuk memperbaiki kondisi keuangannya, Inuki akan
masuk ke bisnis radioisotop untuk industri. “Mungkin tahun depan mulai
menginjak radioisotop untuk industri,” terang Bambang. “Untuk perbaikan ekonomi
dan penyehatan perusahaan saya kira untuk tiga sampai lima tahun cukup
menjanjikan dari radioisotop untuk industri ini,” paparnya.
Selain radioisotop, bisnis Inuki yang lain adalah bisnis
bahan bakar nuklir untuk reaktor. “Perlu dicatat, kualitas bahan bakar nuklir
baik untuk reaktor riset maupun reaktor daya itu sama,” tutupnya. RH
Inuki Siap Masuk ke Bisnis Radioisotop untuk Industri
Reviewed by OG Indonesia
on
Rabu, Agustus 24, 2016
Rating: