Suyoto, Bupati Bojonegoro. Foto: Ridwan Harahap |
Seperti diketahui, Kabupaten Bojonegoro merupakan kabupaten kaya akan migas di Indonesia, dengan Blok Cepu yang kini menjadi andalannya. "Apa yang diharapkan (dari migas)? Peluang untuk ikut sejahtera. Caranya, pekerjaan yang unskilled harus diberikan kepada rakyat saya," kata Suyoto, Bupati Bojonegoro, saat acara peluncuran buku 'Mengubah Kutukan Menjadi Berkah. Kang Yoto: Bupati Profetik-Transformatik' di Hotel Alia Cikini, Jakarta, Jumat (01/07).
Suyoto mengatakan setiap ada kemungkinan masyarakat Bojonegoro mengambil manfaat dari proyek migas di Bojonegoro maka harus diikutkan. "Itulah yang dikenal dengan human right approach. Jadi pengelolaan migas tidak boleh cuma legal approach, technical dan economical approach," paparnya.
Demikian halnya pada saat ada uang yang dihasilkan dari kegiatan migas di Bojonegoro. Suyoto menegaskan di Kabupaten Bojonegoro penggunaannya hanya dibelanjakan untuk tiga hal.
Pertama, untuk belanja pengembangan SDM. "Sebab sumber daya alam bisa habis, sementara jika SDM-nya cerdas, produktif, dan kreatif, dia akan bisa memproduksi lebih dari sumber daya alam," terangnya.
Belanja kedua adalah untuk infrastruktur yang akan menunjang pertumbuhan ekonomi. "Sementara yang ketiga, karena harga minyak naik turun, maka kita harus menginvestasikan uang kita di sektor keuangan. Makanya Bojonegoro yang dulu penghutang terbesar Bank Jatim, sekarang pemilik saham ke empat," bebernya.
Di luar belanja-belanja tersebut, dikatakan Suyoto, uang migas di Bojonegoro harus dimasukkan ke dalam dana abadi. "Kita membentuk dana abadi yang tugasnya nanti ketika minyak habis atau terjadi penurunan produksi yang ekstrim maka dana itu tetap bisa menolong kita," pungkasnya. RH
Ini Tiga Pemanfaatan Uang Migas di Bojonegoro
Reviewed by OG Indonesia
on
Sabtu, Juli 02, 2016
Rating: