Sofyan Basir, Direktur Utama PLN. Foto: Ridwan Harahap |
Jakarta, OG Indonesia -- Ketika datang menemui Menteri BUMN Rini Soemarno, Senin kemarin (25/07) di kantor Kementerian BUMN, Direktur Utama PLN Sofyan Basir menampik anggapan bahwa program 35.000 MW mengalami perlambatan dan terancam gagal.
"Sampai hari ini masih berjalan dengan baik. Dalam arti, bahwa untuk pembangkit 35.000 MW, di mana ada yang 10.000 MW ditangani PLN dan 25.000 MW oleh IPP," tegas Sofyan Basir.
Menurutnya, sampai bulan ini perjalanan program 35.000 MW sudah sekitar 19.000 MW yang telah mencapai tahap Power Purchase Agreement (PPA). "Perjalanannya sudah hampir 19.000 MW lebih sampai bulan ini," tuturnya.
Ia mengungkapkan, untuk proyek-proyek 35.000 MW yang belum mencapai tahap financial closer dikarenakan evaluasi yang hati-hati mengingat kredit modal yang digunakan mencapai puluhan triliun rupiah.
"Kredit ini bukan kredit 500 miliar, bukan 1 triliun. Anda boleh tanya kepada perbankan nasional, kalau sudah bicara mengevaluasi kredit 20 triliun, 30 triliun, itu pasti memerlukan waktu yang cukup panjang," papar mantan Direktur Utama BRI ini. "Oleh karena itu mereka (pihak bank) memerlukan waktu cukup lama untuk meninjau, melihat dan mengevaluasi," sambungnya.
Ditambahkan Sofyan, kondisi saat ini dianggapnya masih sangat wajar, dibanding proyek ketenagalistrikan lainnya. "Untuk itu saya kembali menyampaikan bahwa mudah-mudahan sudah sesuai dengan progress yang ada," tegasnya kembali. RH
Dirut PLN Tampik Anggapan Proyek 35.000 Alami Perlambatan
Reviewed by OG Indonesia
on
Selasa, Juli 26, 2016
Rating: