Mateus Bernath (kanan) dan Francko Nasarino (tengah) menawarkan solusi RCBO Schneider Electric. Foto: Schneider Electric |
Seperti diketahui, kondisi tanpa penghuni terkadang menimbulkan potensi masalah pada rumah atau bangunan, sebab tanpa pengawasan dan penjagaan rumah sangat rawan terjadi insiden kebakaran akibat arus pendek listrik atau korsleting listrik.
Berdasarkan data dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, pada tahun lalu sebanyak 52 kasus kebakaran terjadi di DKI Jakarta saat musim mudik Lebaran (9-17 Juli 2015), dan penyebabnya didominasi oleh hubungan pendek arus listrik.
Mateus Bernath, Vice President Partner Retail Business Schneider Electric Indonesia mengatakan bahwa Schneider Electric memiliki solusi lengkap untuk membantu masyarakat melindungi diri dari bahaya listrik seperti itu. "Kita punya solusi dari yang basic sampai yang advance," kata Mateus dalam diskusi di Jakarta, Selasa (22/06).
Ia pun memaparkan, agar terlindung dari bahaya arus pendek yang berujung pada potensi kebakaran, harus digunakan MCB yang akan bekerja atau trip ketika terjadi arus pendek atau saat daya listrik yang kita gunakan melebihi arus nominal yang tertera pada MCB.
Namun Mateus mengingatkan, MCB tidak memiliki kemampuan untuk melindungi diri para penghuni rumah dari bahaya sengatan listrik, karena ia tidak memiliki kemampuan untuk mendeteksi arus bocor.
”Saat tersengat listrik, arus listrik akan mengalir melalui tubuh kita menuju ke tanah. Ketika kita tersengat listrik dengan tegangan 220V maka tubuh kita akan dialiri arus sekitar 220 mA. Arus sebesar itu, jika mengaliri tubuh kita bahkan selama 0,2 detik saja sudah membahayakan nyawa kita," paparnya.
Schneider Electric pun punya solusinya, yaitu Residual Current Circuit Breaker with Over Current Protection (RCBO), sebuah perangkat listrik yang menggabungkan fungsi Mini Circuit Breaker (MCB) dan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) sehingga seluruh penghuni rumah dapat terlindungi dari bahaya hubungan arus pendek dan beban lebih (overload) sekaligus dari ancaman sengatan listrik akibat arus bocor.
Namun, pemakaian ELCB tidak menjamin bahwa kita tidak akan tersengat listrik, ELCB hanya akan memutuskan listrik secara cepat sehingga tidak sampai menyebabkan kematian.
Ditambahkan oleh Frankco Nasarino, Product Marketing Partner Retail Business Schneider Electric Indonesia menjelaskan, solusi RCBO selain lebih praktis, dari sisi harga juga terhitung lebih murah dibandingkan dengan harga MCB ditambah ELCB. "Bentuknya juga lebih tipis daripada ELCB sehingga dapat menghemat ruang di dalam boks MCB,” ucap Frankco. RH
Solusi Schneider Hindari Kebakaran karena Korsleting Listrik saat Mudik
Reviewed by OG Indonesia
on
Rabu, Juni 22, 2016
Rating: