Empat organisasi profesi sampaikan nota keprihatinan atas klaim ala 9 dash line Tiongkok. Foto: Ridwan Harahap |
Termasuk empat organisasi profesi yaitu Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI), dan Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI). "Kami mendukung sikap pemerintah yang mempertanyakan klaim Tiongkok atas 9 dash line," ujar Ketua Umum IAGI Sukmandaru Prihatmoko dalam jumpa pers di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (10/06).
Peta 9 dash line ala Tiongkok. Foto: undertheangsanatree.blogspot.co.id |
"Kami sangat keberatan atas munculnya beberapa peta terkait wilayah kedaulatan NKRI yang digunakan sebagai materi paparan oleh beberapa pihak, termasuk oleh badan-badan pemerintahan yang di dalamnya masih memuat 9 dash line karena hal itu bertentangan dengan sikap pemerintah yang mempertanyakan klaim Tiongkok tersebut," papar Sukmandaru.
Karena itu, empat organisasi profesi di bidang kelautan dan kebumian melayangkan nota keprihatinan akan klaim Tiongkok tersebut. "Kami menghimbau agar seluruh peta yang digunakan dalam seluruh forum terbuka, formal, dan ilmiah untuk tidak memuat 9 dash line," ujarnya.
Dari klaim 9 dash line Tiongkok, ada yang batasnya masuk menguasai wilayah Indonesia yaitu Kepulauan Natuna khususnya di Natuna Timur. Sementara di daerah tersebut memiliki potensi cadangan gas bumi yang cukup besar mencapai 222 Tcf dan gas yang bisa diproduksi hingga 45 Tcf dengan lapangan utamanya di Natuna D Alpha.
"9 dash line memasuki cekungan Natuna Timur yang memiliki cadangan hidrokarbon yang cukup besar," jelas Sukmandaru. "Selain itu potensi geowisata dan keindahan pantai di sana juga menarik," tambahnya. Selain kaya sumber daya migas dan potensi wisata, wilayah tersebut juga menyimpan kekayaan sumber daya perikanan dan kelautan yang berlimpah.
Ketegasan Indonesia untuk tidak mencantumkan dan menolak 9 dash line ala Tiongkok tersebut, diyakini Sukmandaru akan bisa memancing minat eksplorasi migas di daerah tersebut.
"Himbauan kita ini untuk mendukung iklim investasi. Supaya, dengan kita tidak mencantumkan garis-garis itu maka bisa lebih menarik investasi lagi. Sekarang kalau kita presentasi kita cantumkan garis itu seolah kita mengakui kan. Sehingga investor akan melihat, oh ini daerah dispute, enggak usah ke situ, kira-kira begitu kan," tutupnya. RH
Peta 9 Dash Line Tiongkok Klaim Sumber Hidrokarbon Besar di Natuna Timur
Reviewed by OG Indonesia
on
Jumat, Juni 10, 2016
Rating: