|
Mesin HDD sedang melakukan
pengeboran kabel secara horizontal.
Foto: Ridwan Harahap |
Jakarta, OG Indonesia -- PLN Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) secara resmi meluncurkan dan mengoperasikan mesin Horizontal Directional Drilling (HDD) yang memungkinkan pengerjaan penanaman kabel tegangan menengah (TM) 20 kV tanpa melakukan penggalian terlalu panjang.
Hal ini untuk menjawab tantangan untuk tetap menjaga estetika kota Jakarta pada saat pengerjaan proyek-proyek PLN Disjaya. Seperti diketahui, kerap timbul keluhan dari warga Jakarta karena galian kabel PLN yang menyita ruang jalan pejalan kaki di trotoar serta menjadikan jalan macet hingga becek.
Selain itu, keseriusan PLN mengoperasikan mesin HDD tersebut guna menindaklanjuti nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang tak diperbolehkannya lagi melakukan penggalian kabel bawah tanah secara terbuka (open cut). Selain itu pemakaian mesin ini juga akan mendukung Pemprov DKI yang tengah melaksanakan program "Smart City" di ibukota.
"Provinsi DKI telah menggariskan suatu kebijakan bahwa penanaman kabel-kabel utilitas PLN tidak boleh dilakukan lagi dengan penggalian terbuka atau open cut dan harus dilakukan dengan metode Horizontal Directional Drilling. Supaya lebih rapih dan aman," kata Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Barat dan Lampung Murtaqi Syamsuddin dalam acara "Launching Pengoperasian Mesin HDD” pada hari Jumat (03/06) di Jl. Raya Pondok Gede, Jakarta Timur.
Mesin HDD memiliki kemampuan pengeboran horizontal dari titik awal hingga titik akhir bor sepanjang 300 meter. Dalam kegiatan pengeborannya di dalam tanah, pipa dan mata bornya ternyata bisa dibelok-belokkan, tak hanya mengebor lurus secara horizontal.
Untuk mengoperasikannya, mesin HDD membutuhkan sedikitnya 12 orang operator yang terdiri dari koordinator, pengemudi mesin, tracer mata bor, sampai petugas penyambung pipa HDPE.
Diterangkan Murtaqi, pada tahun 2016 ini PLN harus menggelar kabel jaringan 20 kV hingga 900 km di dalam kota Jakarta. Sementara untuk kabel jaringan 150 kV sekitar 100 km. "Untuk alat ini PLN baru (punya) satu (unit), nanti bertahap saja. Setelah kita yakinkan peralatan dan regunya efektif baru kita tambah lagi nanti," terangnya.
General Manager PLN Disjaya Syamsul Huda menambahkan bahwa penggunaan mesin HDD ini akan sangat membantu pekerjaan penggelaran kabel oleh PLN Disjaya. "900 kilometer target yang harus kami kerjakan di tahun 2016, sehingga cukup panjang dan kalau tidak dibantu dengan alat rasanya berat," ujar Syamsul.
Ditambahkan olehnya, dengan mesin HDD tak perlu terlalu banyak lubang dibuat untuk penggalian kabel PLN. Di mana kalau secara manual akan ada lubang setiap 20 meter, dengan mesin HDD lubang baru dibuat lagi setelah 200 meter. Dari sisi waktu, penggunaan mesin HDD juga lebih efektif karena menghemat waktu hingga 75% ketimbang digali secara manual.
"Diharapkan juga lewat pekerjaan penggelaran kabel dengan menggunakan mesin HDD ini tidak membuat kemacetan di lokasi," pungkas Syamsul. RH