|
Acara gelar personil dan peralatan
P2TL di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Foto: Ridwan Harahap |
Jakarta, OG Indonesia -- Kegiatan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) terus dilakukan secara rutin oleh PLN mengingat bahaya dan dampak buruk yang disebabkan oleh penyalahgunaan listrik. Untuk melihat kesiapan tim pelaksana P2TL, PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) melaksanakan “Gelar Personil dan Peralatan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL)" pada Jumat (27/05) di Lapangan Parkir Barat Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta.
General Manager PLN Disjaya Syamsul Huda mengatakan dikarenakan di lapangan masih ada pelanggaran penyaluran aliran listrik di mana masih terjadi losses baik secara teknis karena peralatan atau losses non teknis akibat pemakaian listrik secara ilegal oleh pelanggan yang tidak bertanggungjawab.
"Loses kita secara total baik teknis maupun non teknis sebesar 6,71 persen. Jadi kalau kita menyalurkan 100 persen terdapat losses 6,71 persen," kata Syamsul. "Losses teknis ini idealnya adalah 5,5 persen. Nah selisih antara 6,71 dengan 5,5 tadi itulah yang pada hari ini coba kita siapkan perangkatnya untuk ditertibkan sampai mendekati nol," sambungnya.
Pendapatan PLN Disjaya, dikatakan Syamsul, setiap bulannya sekitar Rp 3,5 triliun. Dengan dilakukan penertiban tentunya pendapatan PLN Disjaya akan bertambah. "Kami ditargetkan pemerintah mengurangi losses jadi kami berupaya menurunkan losses itu di antaranya dengan menggiatkan kegiatan P2TL ini," tuturnya.
Kegiatan “Gelar Personil dan Peralatan P2TL" hari ini diikuti 569 personel yang terbagi ke dalam 209 regu atau tim. Personel dari tim P2TL tersebut merupakan mitra kerja PLN Disjaya yang telah melalui proses lelang. Dalam kegiatan ini, PLN akan melihat sekaligus mengevaluasi kesiapan para mitra kerja yang akan melaksanakan kegiatan P2TL kepada sekitar 800 ribu pelanggan pada tahun 2016. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari manajemen vendor untuk mengevaluasi mitra kerja yang telah melalui proses lelang.
Aspek-aspek yang dinilai antara lain jumlah regu dan personil yang siap melaksanakan tugas serta kesesuaian peralatan dengan spesifikasi PLN seperti yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerja sama. Kesesuaian peralatan yang akan digunakan dalam melaksanakan tugas ini penting dinilai untuk melindungi pelanggan dan PLN agar tidak ada yang dirugikan saat pelaksanaan pekerjaan di Iapangan. Selain itu, aspek Keselamatan Ketenagalistrikan serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K2K3) juga menjadi perhatian dalam penilaian ini.
Syamsul Huda juga menegaskan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan P2TL semua personil mutlak harus menegakkan program PLN Bersih. "Apabila masyarakat menemui pelanggaran integritas oleh petugas P2TL di wilayah kerja PLN Distribusi Jakarta Raya bisa menghubungi nomor telepon (021) 3500464 atau SMS/WA di nomor 087781486123," pungkasnya. RH