ExxonMobil Bidik Bisnis Pelumas Turbin

James B. Hannon (kiri) dan
Sigit Wibowo (kanan).
Foto: Ridwan Harahap
Jakarta, OG Indonesia -- Seiring komitmen pemerintah untuk menyediakan listrik lewat program 35.000 MW, para pemain industri pembangkitan listrik pun dituntut bekerja efektif dan efisien. Salah satunya dengan menggunakan pelumas untuk mesin turbin agar dapat bekerja handal.

ExxonMobil Lubricants Indonesia dengan jeli melihat peluang tersebut. Kini, produk pelumas ExxonMobil pun serius menggarap peluang bisnis di industri pembangkitan listrik. "Bisa dibilang sekarang semua power plant itu adalah customer kita," ungkap Sigit Wibowo, Vice President Industrial Business ExxonMobil Lubricants Indonesia kepada wartawan termasuk OG Indonesia di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (25/05).

Disampaikan Sigit, pemakaian Mobil Lubricant untuk pembangkit listrik tak hanya untuk turbin saja, tetapi juga untuk gas engine. Ia pun mengatakan bahwa perusahaannya siap membidik semua proyek pembangkitan listrik dari program 35.000 MW. "Enggak mau dibilang serakah sebetulnya, tetapi di mana ada kesempatan untuk membantu customer kita maka itulah yang akan kita tuju," ujarnya.

Produk Mobil Lubricant seperti Mobil SHC dan Mobil DTE dikatakan James B. Hannon, Product Technical Advisor ExxonMobil dapat meningkatkan performa turbin. Pelumas mesin pada dasarnya berfungsi untuk mengurangi keausan pada bagian yang bergerak, serta mampu membersihkan, menghambat korosi dan mampu mendinginkan mesin.

"Dengan tingginya jumlah penggunaan turbin gas dan uap di Indonesia, teknologi pelumas berperan penting dalam menjaga performa mesin turbin secara maksimal mengingat besarnya potensi permasalahan yang muncul seperti varnish (minyak sisa residu) dan demulsibility," papar Hannon.

Diterangkan Hannon, dengan aplikasi pelumasan yang tepat diyakini akan dapat mengantisipasi kerugian yang timbul akibat menurunnya performa mesin turbin akibat endapat residu. "Produk-produk ExxonMobil seperti Mobil SHC dan Mobil DTE didesain untuk memenuhi kebutuhan pelumasan turbin yang efisien dan dapat membuat mesin tahan lama," jelas Hannon.

Ia pun mencontohkan pengalaman di salah satu perusahaan pelanggan Mobil Lubricant. Jika sebelumnya perusahaan tersebut melumasi turbinnya dengan pelumas lain, maka sudah harus diganti pelumasnya setelah 60.000 jam. Sementara dengan pelumas ExxonMobil bisa sampai 90.000 jam.

"Jadi di perpanjangan 30.000 jam itulah terletak produktivitas dan cost saving yang diberikan oleh produk Mobil Lubricant," terang Hannon. Selain itu, Mobil Lubricant juga mampu meningkatkan keselamatan pegawai dengan mengurangi interaksi antara mesin dan manusia hingga 1.344 jam serta meminimalisir dampak perusahaan terhadap lingkungan dengan mengurangi pembuangan limbah minyak sampai dengan 28.000 galon minyak. RH
ExxonMobil Bidik Bisnis Pelumas Turbin ExxonMobil Bidik Bisnis Pelumas Turbin Reviewed by OG Indonesia on Rabu, Mei 25, 2016 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.