Amir Rosidin, Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN (kanan). Foto: Edi Triyono |
"Penghentian operasi mesin secara sepihak sangat disesalkan karena hal ini berhubungan dengan pelayanan listrik PLN kepada para pelanggan di Nias yang terpaksa harus mengalami pemadaman," ujar Direktur Bisnis Regional Sumatera, Amir Rosidin di kantor pusat PLN Jakarta, Senin (04/04)
Padahal sebelumnya PLN telah melakukan pertemuan dengan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Plus dan operator PLTD sesuai perpanjangan sewa dan disepakati akan mengoperasikan mesin PLTD sewa selama 1 tahun. Namun pada Jumat (01/04) malam, pukul 22.21 WIB pemilik PLTD sewa memberhentikan operasi mesin tersebut.
"Kami ingin memastikan bahwa kewajiban PLN telah sesuai dengan kontraknya. Karena untuk wilayah Nias sendiri PLN tidak mempunyai tunggakan dan semua tagihan yang sudah masuk telah diselesaikan pembayarannya oleh PLN," imbuh Amir.
Sebelumnya Kontrak sewa PLTD telah berakhir pada 25 Maret 2016, dan Pembayaran tahap I telah dilakukan oleh PLN pada 23 Maret 2016 sebesar Rp 9 miliar. Sisanya, pembayaran tahap II telah dilakukan pada 1 April 2016 sebesar Rp 9 miliar. Dengan demikian kewajiban PLN terhadap penyedia sewa telah dipenuhi, namun pada tanggal yang sama pihak penyedia sewa PLTD tiba-tiba menghentikan operasinya.
Kesepakan berikutnya kontrak sewa diperpanjang hingga Maret 2017, tetapi amandemen sewa hanya ditandatangani oleh salah satu penyedia sewa saja yakni PT Kutilang Paksi mas (KPM).
PLN Wilayah Sumatera Utara Juga telah melakukan audiensi ke Kantor Gubernur Sumatera Utara. Dalam audiensi tersebut GM PLN Wilayah Sumut Agung Nugraha melaporkan permasalahan yang terjadi di Nias kepada PLT Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi dan meminta dukungan terhadap usaha yang dilakukan PLN Wilayah Sumut.
Selanjutnya selain ke Gubernur, pada hari yang sama, Sabtu (02/04) GM PLN Wilayah Sumut berkoordinasi dengan panglima, demi kepentingan keamanan dan ketertiban, Panglima memerintahkan Danrem Sibolga untuk mengkoordinir Kodim dan Polres Nias untuk membantu PLN Area Nias segera menormalkan kelistrikan di Pulau Nias.
Pada saat yang sama, di Nias (02/04) juga diadakan pertemuan kembali dengan segenap tokoh Muspida Plus, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Saat ini untuk memastikan aliran listrik di lokasi strategis dan pusat-pusat layanan masyarakat terpenuhi, PLN memanfaatkan genset yang didatangkan dari sejumlah Wilayah Di Sumatera Utara.
Selain itu upaya untuk mengatasi pemadaman yang berlangsung terus dilakukan, setelah sebelumnya PLN mendatangkan 10 genset ke Nias yang diambil dari seluruh Area di Wilayah Sumut di antaranya dari Sibolga 6x50 kVa, Binjai 3x100 kVA, Pematang Siantar 1x100 kVA, Padang Sidimpuan 2x100 kVA + 50 kVA, Medan 1x100 kVA, Lubuk Pakam 1x100 kVA, Rantau Prapat 1x100 kVA.
Sebanyak 10 genset dengan dengan total kapasitas 650 kVA telah tiba di Nias dan berhasil terpasang. Sementara hari ini Pengiriman genset gelombang II sebanyak 7 genset dengan total kapasitas 600 kVA juga telah berhasil merapat di Nias.
Adapun upaya lain yang akan dilakukan PLN yakni melakukan negosiasi dengan pemilik mesin baik di Amerika maupun perwakilan di Indonesia. Lalu melakukan mobilisasi genset yang berada di langsa sebesar 12 MW ke Pulau Nias, serta melakukan pembelian mesin PLTD sebesar 10 MW ke Pulau Nias. Diharapkan mesin tersebut dapat segera operasi pada hari Minggu (10/04).
Atas pemadaman yang terjadi PLN meminta maaf dan meminta dukungan warga agar segera bisa mengatasi permasalahan yang ada.
"Kami mohon maaf atas pemadaman yang terjadi dan memohon kepada semua pihak agar turut mendukung PLN Wilayah Sumut untuk dapat segera mengatasi krisis listrik yang terjadi. Saat ini tim kami tengah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi kekurangan pasokan ini," ucap Amir.
Saat ini kondisi listrik di Nias masih mengalami krisis listrik sebesar 20 MW dari total beban puncak sebesar 24 MW. RH
Penyedia Sewa PLTD Nias Lakukan Pemutusan Sepihak
Reviewed by OG Indonesia
on
Senin, April 04, 2016
Rating: