MBSS sambut positif program pembangkit listrik 35.000 yang dicanangkan pemerintah. Foto: Ridwan Harahap |
"Kami tentu menyambut positif, namun itu baru bisa dilaksanakan nanti pada saat sudah commissioning," terang Direktur Utama PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk Rico Rustambi saat acara RUPS dan Paparan Publik MBSS di Gedung Balai Kartini, Jakarta, Rabu (27/04).
Ditegaskan olehnya proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW itu membutuhkan waktu yang cukup panjang. Saat ini diperkirakan Rico sudah sekitar 10.000 MW yang dibangun dengan total kebutuhan batubara sebanyak 18 juta ton batubara setiap tahunnya. "Nah sekarang itu sebagian dari batubaranya sudah ditransportasikan oleh MBSS," katanya.
Saat ini pembangunan pembangkit listrik yang sudah mulai berjalan adalah PLTU Batang 2x1.000 MW di Jawa Tengah yang diperkirakan akan melakukan commissioning di tahun 2019. "Artinya ke depan kami melihat prospek angkutan domestik batubara dari Kalimantan ke wilayah PLTU (seperti Batang) tetap ada," paparnya. "Hanya tinggal kita melihat apakah infrastruktur di mana PLTU itu dibangun memang memiliki kapasitas untuk discharging kapal yang lebih besar," sambungnya.
Rico memperkirakan untuk PLTU Batang kurang lebih akan dipasok batubara sebanyak 11 juta ton per tahun untuk 1 PLTU. "Nah kalau kapasitas barging cuma bisa mengangkut 15.000 (ton) untuk satu kapal bisa dibayangkan traffic daripada jalur transportasi batubara di kepulauan Indonesia antara Kalimantan dan Jawa," terangnya.
"Namun ini adalah sebuah challenge baru bagaimana kita mengantisipasi ke depannya apabila PLTU-PLTU tersebut sudah mulai efektif menggunakan batubara," pungkasnya. RH
Dukung Program 35.000 MW, MBSS Bidik Pengangkutan Batubara Kalimantan-Jawa
Reviewed by OG Indonesia
on
Rabu, April 27, 2016
Rating: