Cara KMI Gairahkan Industri Migas Dengan Ekonomi Berbagi dan Optimalisasi SCM

S. Herry Putranto,
Ketua Komunitas Migas Indonesia (KMI)

Jakarta, OG Indonesia—Menyikapi masih tidak stabilnya harga minyak dunia, tentunya hal ini memacu seluruh pelaku di industri ini untuk memutar otak dengan mencari ide-ide cerdas untuk menciptakan terobosan guna mencapai efisiensi pada kegiatan operasi migas, ujungnya adalah untuk memberi suntikan semangat untuk tetap bisa menggairahkan bisnis di sektor migas tanah air.

Hal ini yang tak lepas pandang dari perhatian S. Herry Putranto, Ketua Komunitas Migas Indonesia (KMI), dirinya mengatakan bahwa disaat seperti inilah kita harus menerapkan yang dinamakan Ekonomi Berbagi, dimana konsep ekonomi berbagi ini harus diarahkan kepada hal yang positif di industri migas. “Kondisi harga minyak saat ini, masih belum bisa dikatakan stabil, hal inilah yang justru bagus untuk memacu kreatifitas kita dalam menciptakan terobosan-terobosan baru, tren ekonomi berbagi di Indonesia ini bisa kita terapkan di sektor migas, tujuannya tentu untuk menekan cost pada kegiatan operasi migas,”cetusnya kala ditemui OG Indonesia, Jumat (15/4) di Jakarta.

Kegiatan operasi migas tentunya tak lepas kaitannya dengan pengelolaan rantai suplai, karena bagaimana pun situasinya proses pengadaan barang dan jasa di sektor migas tentu akan terus berjalan, namun di situasi saat ini strategi untuk mengoptimalkan manajemen rantai suplai inilah yang membutuhkan perhatian khusus, mengingat langkah optimalisasi yang ditepuh jangan sampai mengurangi kualitas karena hanya mengejar efisiensi semata.

“Strategi optimalisasi Supply Chain Management ini membutuhkan ide-ide cerdas untuk pengembangannya, inilah yang KMI berusaha angkat untuk bisa kita cetuskan gagasan-gagasan yang bisa diimplementasikan di tengah situasi yang belum stabil ini, tujuannya agar geliat pada industri penunjang migas pun menjadi lebih bergairah,”papar Herry kembali.

Lanjut Herry, “KMI sebagai jembatan bagi profesional migas selalu berupaya memberikan solusi atas permasalahan di sektor migas ini, sudah saatnya kita harus kembali berkonsolidasi untuk membuka peluang-peluang besar untuk migas Indonesia. Kita dalam waktu dekat ini akan mengumpulkan profesional migas untuk banyak mengulas optimalisasi Supply Chain Management di sektor migas, diharapkan melalui agenda diskusi rutin KMI ini mampu mendorong masukan-masukan para profesional migas kepada regulator dan juga  membantu regulator untuk menyampaikan sejumlah program kerja yang belum tersampaikan kepada pelaku industri migas dan penunjang migas,”tutup Herry sembari menginformasikan bahwa pada 20 April 2016 di Balai Kartini Jakarta, Komunitas Migas Indonesia akan kembali menggelar Business Forum Migas 2016 dengan tema Strategi Optimalisasi Supply Chain Management Dalam Menunjang Proses Pengadaan Barang dan Jasa Sektor Migas. MB