Jakarta, OG Indonesia-- Pada 23 Maret 2016 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan bahwa kilang LNG Masela harus dibangun di darat. Tetapi sampai hari ini pemerintah melalui Kementerian ESDM belum memberitahukan secara resmi keputusan tersebut kepada kontraktor Blok Masela, yaitu Inpex Corporation.
Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, mengatakan bahwa surat resmi belum disampaikan kepada Inpex karena pihaknya pertama-tama harus mengirim surat dulu ke SKK Migas untuk meminta revisi atas Plan of Development (PoD) Blok Masela. Surat untuk Inpex akan segera dikirimkan.
"Memang belum (disampaikan). Jadi prosedurnya Menteri ESDM memberikan surat ke SKK Migas, SKK Migas diminta merevisi ulang PoD yang diusulkan dengan metode onshore. Surat itu akan segera meluncur. Biar bergulir dulu," kata Wiratmaja saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (28/3/2016).
Wiratmaja enggan merinci lebih jauh terkait alasan belum disampaikannya keputusan pembangunan kilang LNG Masela di darat. "Soal Masela cooling down dulu," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said mengaku tidak kecewa dengan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar kilang LNG Masela dibangun di darat (onshore LNG/OLNG), bukan di laut (Floating LNG/FLNG).
Menurutnya, polemik pembangunan kilang LNG Masela bukan 'pertandingan sepak bola', tidak ada yang kalah dan yang menang dalam polemik ini. Keputusan Jokowi bukan berarti kemenangan bagi pihak yang mendukung pembangunan kilang di darat, dan bukan kekalahan bagi pihak yang ingin kilang dibangun di laut.
Polemik bertujuan untuk mencari kebijakan yang terbaik, yang memberikan manfaat paling besar untuk rakyat. Keputusan Jokowi diyakini adalah yang paling menguntungkan rakyat, maka tidak ada yang dirugikan.
"Ini kan bukan pertandingan bola, jadi tidak ada kalah menang. Ini untuk mencari public policy yang terbaik untuk masyarakat," kata Sudirman, pekan lalu.
Mantan Dirut PT Pindad ini juga meminta perdebatan pembangunan kilang Blok Masela, offshore atau onshore, diakhiri. Kini waktunya semua pihak bekerja agar Blok Masela bisa segera memasuki tahap produksi, sehingga masyarakat di Maluku memperoleh manfaat.
"Ini waktunya kembali bekerja, investor akan kembali bekerja diawasi SKK Migas agar pada waktunya menyampaikan usulan baru. Harus ada rekonsiliasi kembali, kita beri kesempatan investor menghitung lagi," tutupnya.
Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, mengatakan bahwa surat resmi belum disampaikan kepada Inpex karena pihaknya pertama-tama harus mengirim surat dulu ke SKK Migas untuk meminta revisi atas Plan of Development (PoD) Blok Masela. Surat untuk Inpex akan segera dikirimkan.
"Memang belum (disampaikan). Jadi prosedurnya Menteri ESDM memberikan surat ke SKK Migas, SKK Migas diminta merevisi ulang PoD yang diusulkan dengan metode onshore. Surat itu akan segera meluncur. Biar bergulir dulu," kata Wiratmaja saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (28/3/2016).
Wiratmaja enggan merinci lebih jauh terkait alasan belum disampaikannya keputusan pembangunan kilang LNG Masela di darat. "Soal Masela cooling down dulu," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said mengaku tidak kecewa dengan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar kilang LNG Masela dibangun di darat (onshore LNG/OLNG), bukan di laut (Floating LNG/FLNG).
Menurutnya, polemik pembangunan kilang LNG Masela bukan 'pertandingan sepak bola', tidak ada yang kalah dan yang menang dalam polemik ini. Keputusan Jokowi bukan berarti kemenangan bagi pihak yang mendukung pembangunan kilang di darat, dan bukan kekalahan bagi pihak yang ingin kilang dibangun di laut.
Polemik bertujuan untuk mencari kebijakan yang terbaik, yang memberikan manfaat paling besar untuk rakyat. Keputusan Jokowi diyakini adalah yang paling menguntungkan rakyat, maka tidak ada yang dirugikan.
"Ini kan bukan pertandingan bola, jadi tidak ada kalah menang. Ini untuk mencari public policy yang terbaik untuk masyarakat," kata Sudirman, pekan lalu.
Mantan Dirut PT Pindad ini juga meminta perdebatan pembangunan kilang Blok Masela, offshore atau onshore, diakhiri. Kini waktunya semua pihak bekerja agar Blok Masela bisa segera memasuki tahap produksi, sehingga masyarakat di Maluku memperoleh manfaat.
"Ini waktunya kembali bekerja, investor akan kembali bekerja diawasi SKK Migas agar pada waktunya menyampaikan usulan baru. Harus ada rekonsiliasi kembali, kita beri kesempatan investor menghitung lagi," tutupnya.
KESDM Akan Surati Inpex, Polemik Ini Bukan Pertandingan Bola
Reviewed by OG Indonesia
on
Senin, Maret 28, 2016
Rating: