Jokowi Putuskan Onshore untuk Blok Masela!

Jokowi akhirnya putuskan
pengembangan Blok Masela di darat.

Pontianak, OG Indonesia -- Setelah sekian lama menjadi polemik akhirnya Presiden Joko Widodo memutuskan pengembangan Blok Masela di darat atau lewat skema onshore. Jokowi mengatakan pembangunan dengan skema tersebut diyakini akan memiliki dampak yang lebih besar bagi masyarakat. 

"Setelah melalui banyak pertimbangan dan masukan, dan dari kalkulasi yang sudah saya hitung, kita putuskan untuk dibangun di darat," kata Jokowi kepada wartawan di Bandara Soepadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (23/03). 

Jokowi menerangkan, keputusan membangun Blok Masela di darat diambil setelah mempertimbangkan kemungkinan manfaat yang lebih besar yang bisa didapat oleh masyarakat di sekitar Blok Masela jika dibangun di darat. "Saya ingin ekonomi nasional terimbas dengan adanya pembangunan Blok Masela, termasuk pengembangan wilayah. Ini proyek jangka panjang yang menyangkut ratusan triliun rupiah," ucap Jokowi.

Sementara itu Menteri ESDM Sudirman Said yang turut menemani Jokowi dalam konferensi pers tersebut, mensyukuri keputusan yang diambil oleh presiden terkait Blok Masela, termasuk jika diminta membangun di darat. "Karena itu tugas kami sebagai penanggung jawab sektor akan meneruskan keputusan ini," jelas Sudirman.

Menteri ESDM juga mengatakan agar investor mengkaji ulang seluruh usulan. "Karena harus ditata ulang, toh memang proses memutuskan investasi akhirnya kan pada 2018," ujarnya. Ia pun yakin pihak Inpex dan Shell akan tetap berkomitmen mengembangkan Blok Masela. "Saya kira dua investor ini akan tetap bekerja sama karena memang mereka sudah bekerja sejak 16 tahun lalu dan sudah mengeluarkan biaya untuk eksplorasi," sambungnya.

Pihak Inpex belum dapat berkomentar banyak terkait keputusan Presiden Jokowi tersebut. "Mas, kita belum bisa memberikan komentar banyak," kata Usman Slamet, Manajer Communication and Relation Inpex Indonesia ketika dihubungi OG Indonesia. "Kami masih menunggu pemberitahuan resmi atas usulan revisi POD dari Kementerian ESDM," sambungnya. RH