Jakarta, OG Indonesia -- Pilihan terkait infrastruktur dalam pengembangan Lapangan Gas Abadi, Blok Masela harus dikembalikan kepada opsi yang paling ekonomis serta menguntungkan. Tak semata dilihat dari pilihan pembangunan infrastruktur onshore atau offshore belaka.
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi VII DPR RI Satya W. Yudha dalam sebuah diskusi di kantor INDEF, Jakarta, Senin (29/02). "Saya tidak sependapat kalau dikatakan offshore atau onshore yang menguntungkan," ucapnya. "Ngapain kita bicara onshore atau offshore, kita bicara lah mengenai harga karena itulah yang kita tanggung," sambungnya.
"Kalau nanti jatuhnya ke onshore karena faktor harga, ya kita go ke onshore. Kalau dihitung yang lebih menguntungkan floating ya kita lari ke floating. Baru setelah itu kita lihat tahap keduanya yaitu multiplier-nya," bebernya panjang. "Multiplier itu gampang dibuat," tambahnya.
Terkait biaya ini, salah satu hal yang wajib diperhatikan dan menjadi kunci utama dalam pengembangan suatu blok migas menurut Satya adalah bentuk pengembangan yang dedicated untuk hulu atau hilir. "Karena kalau kita pakai dedicated pada upstream itu cost recoverable, itu dihitung (cost recovery-nya nanti). Karena itu kita betul-betul harus mengawasi," bebernya.
Satya mengatakan agar suatu pilihan pengembangan blok migas memiliki dampak ganda kepada masyarakat maka harus didesain secara cermat dari awal. "Itu perlu kajian yang mendalam," tegasnya. "Jangan sampai nanti dalam 5-7 tahun ke depan rakyat disuguhkan buah yang dipilih oleh pemerintah ternyata lebih mahal. Itu nanti bisa digugat," pungkasnya. RH
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi VII DPR RI Satya W. Yudha dalam sebuah diskusi di kantor INDEF, Jakarta, Senin (29/02). "Saya tidak sependapat kalau dikatakan offshore atau onshore yang menguntungkan," ucapnya. "Ngapain kita bicara onshore atau offshore, kita bicara lah mengenai harga karena itulah yang kita tanggung," sambungnya.
"Kalau nanti jatuhnya ke onshore karena faktor harga, ya kita go ke onshore. Kalau dihitung yang lebih menguntungkan floating ya kita lari ke floating. Baru setelah itu kita lihat tahap keduanya yaitu multiplier-nya," bebernya panjang. "Multiplier itu gampang dibuat," tambahnya.
Terkait biaya ini, salah satu hal yang wajib diperhatikan dan menjadi kunci utama dalam pengembangan suatu blok migas menurut Satya adalah bentuk pengembangan yang dedicated untuk hulu atau hilir. "Karena kalau kita pakai dedicated pada upstream itu cost recoverable, itu dihitung (cost recovery-nya nanti). Karena itu kita betul-betul harus mengawasi," bebernya.
Satya mengatakan agar suatu pilihan pengembangan blok migas memiliki dampak ganda kepada masyarakat maka harus didesain secara cermat dari awal. "Itu perlu kajian yang mendalam," tegasnya. "Jangan sampai nanti dalam 5-7 tahun ke depan rakyat disuguhkan buah yang dipilih oleh pemerintah ternyata lebih mahal. Itu nanti bisa digugat," pungkasnya. RH
Blok Masela Bukan Semata Pilihan Onshore atau Offshore
Reviewed by OG Indonesia
on
Senin, Februari 29, 2016
Rating: