Batan Mulai Bangun Fasilitas Iradiator Gamma di Serpong

Menristekdikti Mohamad Nasir lakukan
peletakkan batu pertama pembangunan
Iradiator Gamma Serbaguna di Serpong.
Foto: Ridwan Harahap
Tangerang Selatan, OG Indonesia -- Pembangunan PLTN di Indonesia tak hanya akan membantu dari sisi suplai energi untuk listrik semata. PLTN juga bisa membantu memasok sumber bahan radioaktif untuk kegiatan iradiasi sinar gamma yang hanya bisa dibuat di PLTN.

Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) pada hari ini, Selasa (29/03), telah melakukan kegiatan ground breaking dari pembangunan fasilitas yang dinamakan Iradiator Gamma Serbaguna di kawasan Pusiptek Serpong, Tangerang Selatan. Peletakkan batu pertama dilakukan oleh Menristekdikti Mohamad Nasir, Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto, dan Walikota Tangerang Selatan serta perwakilan dari Kedutaan Besar Hongaria.

Fasilitas Iradiator Gamma yang dibangun Batan ini dapat dimanfaatkan untuk sektor pangan dan kesehatan. Untuk pangan, iradiator bisa dimanfaatkan untuk pengawetan makanan baik itu dari hasil perkebunan, perikanan, sampai aneka produk makanan. Sementara untuk bidang kesehatan dapat dipakai untuk sterilisasi obat dan alat-alat kesehatan. 

"Kalau tidak menggunakan pengawet seperti iradiasi, bahan makanan kita bisa rusak sampai 40 persen," ungkap Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto. Djarot pun menceritakan produk rendang yang telah diawetkan dengan cara iradiasi dari fasilitas iradiator non komersial milik Batan di daerah Pasar Jumat yang hasilnya ternyata bisa awet sampai 1,5 tahun. "Awet 1,5 tahun dan rasanya sama dengan sebelum diiradiasi," ucapnya seraya menegaskan bahwa produk pangan yang diiradiasi dijamin aman.

Djarot mengatakan bahwa sumber bahan radioaktif yang dipakai oleh fasilitas iradiator yang akan dibangun yaitu Cobalt 60 hanya bisa dihasilkan dari PLTN. "Sumber radioaktif itu dari Hongaria, itu hanya bisa dibuat di PLTN, sementara kita sekarang tidak punya PLTN," ucap Djarot. "Moga-moga kalau kelak kita punya PLTN bisa 100 persen iradiator Merah Putih buatan Indonesia," sambungnya.

Ia pun menerangkan bahwa Iradiator Gamma Serbaguna yang akan dibangun Batan ini tingkat TKDN-nya sudah sebesar 80% alias sebagian besar sudah dibangun oleh anak bangsa sendiri. "20 persen dari Hongaria terutama untuk sumber radioaktifnya yang sebesar 15 persen," kata Djarot. Batan memang menggandeng perusahaan asal Hongaria yaitu Izotop yang telah berpengalaman dalam membangun iradiator.

Pentingnya upaya untuk menghasilkan sumber radioaktif sendiri sebagai bahan untuk iradiator juga dikatakan oleh Menristekdikti Mohamad Nasir. "Saya rasa bagaimana supaya kita menciptakan source sendiri ini," terangnya. Soal sumber daya manusia, Menristekdikti tidak mengkhawatirkannya. "Engineer kita banyak yang bisa," tegasnya.

Fasilitas Iradiator Gamma Serbaguna di Serpong dibangun Batan dengan dana APBN sebesar Rp 96 miliar dan diharapkan proses pembangunannya akan selesai pada tahun 2017 mendatang. Selepas itu fasilitas ini direncanakan akan beroperasi dengan kapasitas maksimum 2 mega curie (2 MCi). "Kita optimis tahun 2018 akan bisa dioperasikan," ujar Djarot.

Peluang bisnis dari pemanfaatan iradiator saat ini cukup besar terutama untuk pengawetan makanan, mengingat banyaknya permintaan dari perusahaan produsen dan distributor makanan untuk mengawetkan makanan.

Sayangnya, saat ini di Indonesia hanya ada satu iradiator yang bersifat komersial yang dijalankan oleh pihak swasta asing di Cikarang. Sementara Batan punya fasilitas iradiator non komersial dengan skala kecil di daerah Pasar Jumat, Jakarta Selatan. "Kita harapkan kelak bisa dibangun yang skalanya lebih besar di berbagai daerah di Indonesia," pungkas Djarot. RH
Batan Mulai Bangun Fasilitas Iradiator Gamma di Serpong Batan Mulai Bangun Fasilitas Iradiator Gamma di Serpong Reviewed by OG Indonesia on Selasa, Maret 29, 2016 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.