![]() |
Tanaman kemiri sunan perlu penelitian lebih lanjut untuk layak dikembangkan menjadi biodiesel. Foto: Istimewa |
Bandung, OG Indonesia
– Selain dari kelapa sawit, bahan bakar biodiesel juga kemungkinan bisa
dikembangkan dari tanaman lainnya, salah satunya kemiri sunan. Hanya saja perlu
ada perlakuan khusus dengan ongkos yang lebih mahal dalam pengolahannya. Adakah
solusinya?
“Kemiri sunan cukup potensial untuk dikembangkan, saat ini
kita sudah ada beberapa wilayah untuk ditanam,” kata Edi Wibowo, Kasubdit
Pelayanan dan pengawasan Usaha Bioenergi di Direktorat Bioenergi, Ditjen EBTKE,
Kementerian ESDM kepada OG Indonesia
di sela-sela acara Roadshow Mandatori B20 keliling Jawa-Bali yang kali ini
singgah di Bandung, Kamis (04/02).
Diterangkan oleh Edi, saat ini Kementerian ESDM telah
menanam tanaman kemiri sunan di lahan bekas tambang timah seluas 50 hektar di
Bangka Belitung. “Di Brebes itu juga sudah ditanam, di situ kebun rakyat enggak
dipakai. Jadi kayak tanah marjinal gitu
yang kemudian ditanami kemiri sunan yang di tengah-tengahnya ditanamai sereh,
jadi tumpang sari modelnya,” paparnya. “Di Kalimantan juga sudah kita
kembangkan dan juga di NTT,” sambungnya.
Sistem tumpang sari tersebut dilakukan untuk menunggu masa
panen kemiri sunan yang butuh waktu lima sampai enam tahun. Kementerian ESDM
sendiri mulai menggalakkan penanaman kemiri sunan sejak tahun 2014, sehingga
baru akan bisa dipanen sekitar tahun 2019-2020.
Edi Wibowo, Kasubdit Pelayanan dan pengawasan Usaha Bioenergi, Ditjen EBTKE, Kementerian ESDM (berdiri). Foto: Ridwan Harahap |
Edi menerangkan, kemiri sunan yang bukan termasuk tanaman
pangan karena buahnya pahit dan beracun ini bisa menghasilkan rendeman sekitar
50% sampai 70%. “Jadi dari 1.000 ton bisa menghasilkan sekitar 500 sampai 600
liter,” terangnya.
Namun Edi mengakui, kualitas biodiesel yang dihasilkan
kemiri sunan masih di bawah yang berasal dari kelapa sawit karena itu perlu ada
penelitian lanjutan terkait bahan baku kemiri sunan serta proses pengolahannya
menjadi biodiesel. “Jadi kalau kemiri sunan tidak cocok untuk biodiesel,
mungkin untuk bio avtur atau gasoline bisa juga,” tuturnya.
Pernyataan Edi Wibowo tersebut dibenarkan oleh Dadan Ramdani,
Kepala Seksi Energi Baru Terbarukan Dinas ESDM Jawa Barat. Menurutnya proses
pengolahan kemiri sunan untuk dijadikan biodiesel memang sedikit lebih rumit
dan lebih panjang dibandingkan mengolahnya dari kelapa sawit. Ditambah lagi
perlu ada rekayasa kimia dan fisika tambahan agar sifat-sifat minyak nabati yang
dihasilkan dari kemiri sunan bisa mirip dengan standar SNI biodiesel. Rekayasa dalam proses pengolahan kemiri sunan menjadi biodiesel tentunya perlu biaya yang mahal.
“Mungkin ke depan, rekayasanya bukan di prosesnya
tapi di genetika. Dengan begitu, biaya proses (pengolahan di kilang biodiesel) nantinya
tidak akan terlalu jauh dengan harga proses dari sawit,” beber Dadan yang
memastikan bahwa biaya rekayasa di proses pengolahan kemiri sunan jauh lebih
mahal dibanding rekayasa genetika kemiri sunan di hulu.
Dadan menambahkan pengembangan kemiri sunan untuk bahan
bakar punya satu keunggulan, yaitu tanaman ini merupakan tanaman konservasi
tidak seperti sawit yang tidak punya sifat mengkonservasi air. “Kemiri sunan
itu mengkonservasi air, makanya ada program dari Kementerian ESDM yang
memassalkan penanaman kemiri sunan di lahan bekas tambang,” jelasnya.
Kepala Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Propulsi ITB Iman
K. Reksowardojo menambahkan bahwa kemiri sunan sebenarnya lebih cocok
dikembangkan untuk bio avtur dan bio gasoline ketimbang untuk biodiesel. Di
mana rantai hidrokarbonnya dari minyak nabati yang dihasilkan dari kemiri sunan
lebih dekat ke bensin dan avtur, ketimbang solar. “Untuk biodiesel bisa dibuat
(dari kemiri sunan), tapi terpaksa. Ini lebih cocok untuk bio gasoline dan bio
avtur,” tegas Iman. RH
Potensialkah Kemiri Sunan Dikembangkan untuk Biodiesel?
Reviewed by Unknown
on
Kamis, Februari 04, 2016
Rating:
![Potensialkah Kemiri Sunan Dikembangkan untuk Biodiesel?](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeGXh4ryxgrWk2ZN3SItTG51ahC08WHHkxNaIi-v0X4Z8oaMTBLDsVOFOOhv8XaNz_SIwu-51UMLIrlw8dJWp45oaKyJYGghVT_6Fg5kYReEo6rChT7lTJZ1Y-pWuZep-n2cFXziX4ewQ/s72-c/kemiri-sunan.jpg)