Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama BPDP Kelapa Sawit. Foto: Ridwan Harahap |
Seiring program mandatori biodiesel sebesar 15% dan sekarang menjadi 20% dalam campuran solar memang mewajibkan Pertamina untuk menyerap pasokan biodiesel dalam campuran produk bio solarnya.
"Serapan dari Pertamina terus naik," kata Bayu saat acara Penandatanganan Nota Kesepahaman terkait Kerjasama Penelitian dan Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (19/02).
Dipaparkan olehnya, pada September 2015 serapan Pertamina sekitar 50.000 kilo liter (KL), dan naik menjadi 90.000 KL pada Oktober 2015. Bulan berikutnya, pada November 2015, serapannya meningkat lagi menjadi 160.000 KL. Dan pada Desember 2015 telah menjadi 200.000 KL.
Pada tahun 2016 ini, seiring kewajiban peningkatan kadar biodiesel menjadi 20% dalam campuran bio solar, penyerapan biodiesel oleh Pertamina pun kian besar. "Pada bulan Januari kemarin sudah 230.000 kilo liter dibeli dalam satu bulan oleh Pertamina untuk biodiesel sawit," terangnya.
Dikatakan Bayu, peningkatan penyerapan biodiesel tersebut berimbas pada naiknya harga kelapa sawit di dunia. "Pada awal 2015 itu harga sawit di sekitar US$ 650-700 (per ton), sementara harga minyak US$ 70 per barel. Kemudian harga minyak turun terus sampai pada bulan Agustus US$ 30 per barel, dan harga CPO waktu itu juga turun sampai US$ 400 (per ton)," paparnya.
Namun setelah program subsidi biodiesel dari BPDP Kelapa Sawit berjalan pada sekitar Agustus 2015, diceritakan Bayu, harga CPO pun mulai naik. "Dan harga (di pasar) Rotterdam pada hari ini ada di kisaran US$ 650-670 per ton untuk CPO, sementara harga crude oil masih di kisaran US$ 30 (per barel)," tuturnya.
"Artinya program biodiesel Indonesia telah mampu untuk menyelamatkan harga sawit," pungkas Bayu. RH
Penyerapan Biodiesel oleh Pertamina Terus Meningkat
Reviewed by OG Indonesia
on
Jumat, Februari 19, 2016
Rating: