Seminar tentang biodiesel 20 persen di Kampus ITS Surabaya. Foto: Ridwan Harahap |
Surabaya, O&G Indonesia -– Kementerian ESDM mengungkapkan penggunaan biodiesel sebesar 20% sebagai produk hilir dari kelapa sawit dalam campuran bahan bakar bio solar akan berkontribusi mengurangi impor BBM serta mengurangi kadar emisi dari bahan bakar.
Kewajiban penggunaan biodiesel sebanyak 20% dalam campuran bio solar sudah dijalankan sesuai perintah Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2015 tentang kewajiban pemanfaatan biodiesel sebesar 20% pada tahun 2016 dan akan ditingkatkan secara bertahap sampai 30% hingga tahun 2020 nanti.
“Penggunaan biodiesel 20 persen akan mengurangi impor BBM hingga 6,9 juta KL (kilo liter) yang setara dengan penghematan devisa US$ 2 miliar,” terang Dothor Panjaitan, Kasubdit Bioenergi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM dalam acara sosialisasi Mandatori B20 di Kampus ITS Surabaya, Sabtu (30/01), sebagai rangkaian acara Roadshow Mandatori B20 keliling Jawa-Bali, 27 Januari-13 Februari 2016.
Sopir bus di Terminal Purabaya, Surabaya mendapatkan CD berisi informasi tentang B20 |
Di samping itu program mandatori biodiesel 20% juga akan menurunkan emisi CO2 sebesar 9-18 juta ton ekuivalen CO2 per tahun. “Program biodiesel di Indonesia akan menurunkan emisi sebesar 29 persen di bawah bussiness as usual pada tahun 2030, dan 41 persen dengan bantuan internasional,” jelasnya seraya menambahkan bahwa Indonesia merupakan negara pertama yang mengimplementasikan B20 dalam campuran bahan bakar solar.
Dalam kegiatan sosialisasi B20 di kota Surabaya, selain berkunjung dan mengadakan seminar di ITS Surabaya, Tim Roadshow Mandatori B20 juga menyambangi Terminal Purabaya, Surabaya dan memberikan pengenalan serta pemahaman tentang biodiesel 20% yang selama ini sudah ada dalam bio solar yang mereka pakai untuk bus-bus mereka. RH
Penggunaan Biodiesel 20 Persen Kurangi Impor BBM Hingga 6,9 Juta KL
Reviewed by OG Indonesia
on
Sabtu, Januari 30, 2016
Rating: